Seberapa Buruk Bisnis Coffee Shop Dampak Pandemi, PPKM? Begini Survei SCAI dan Strategy Bertahan ala Pembisnis

29 September 2021, 19:29 WIB
ilustrasi Coffe Shop/Seberapa Buruk Bisnis Coffe Shop Dampak Pandemi Sejak PPKM? Ini Survei SCAI dan Strategy Bertahan ala Pembisnis Kopi /pixabay.com/emilioparto24

UTARA TIMES- Food & Hotel Indonesia 2021 menggelar sebuah webinar bertema The Coffee Shop Strategy in the Pandemic Period and PPKM,

Dalam webinar tersebut membahas mengenai strategy Coffe Shop bertahan dimasa pandemi dan PPKM yang digelar sejak 3 Juli lalu.

Menurut Direktur eksekutif Specialty Coffee Association of Indonesia ( SCAI), Andi Fachri melalui survei yang melibatkan 100 anggota Coffee Shop mempublish sebuah survei mengenai seberapa buruk dampak pandemi terhadap bisnis kopi di Indonesia.

Baca Juga: PraMel Menang, Indonesia Berhasil Menjadi Juara Grup C Sudirman Cup 2021 Setelah Unggul 3-2 dari Denmark

Dalam survei tersebut, SCAI menyebut jika pandemi berpengaruh terhadap penurunan penjualan hingga 70 persen sejak periode PPKM yang diberlakukan 3 Juli 2021.

SCAI juga mengatakan jika industri kopi terpukul sangat berat sehingga mereka sendiri mencoba melakukan negosiasi dengan PLN untuk meminta keringanan beban bagi pelaku bisnis Coffee Shop.

"Industri kopi terpukul sangat berat, SCAI mencoba melakukan negosiasi dengan PLN untuk meringankan beban pebisnis coffee shop di Indonesia", kata Andi Fachri sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara, 29 September 2021.

Baca Juga: Cek Lokasi Jadwal Vaksin Sinovac dan Pfizer di Sidoarjo Pada 30 September 2021, berikut Informasi Lengkapnya 

Selain itu, mereka juga menyebut Industri kopi di seluruh dunia juga mengalami dampak buruk akibat pandemi.

Data SCA secara Global menyebutkan terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat sekitar 5.380 persen kenaikan penjualan bersumber dari take away dan online platform.

Sementara, sebanyak 30 persen kenaikan perubahan pembiayaan menjadi non tunai di seluruh dunia hanya untuk membeli kopi.

Lebih lanjut, sekitar 300 persen kenaikan untuk peningkatan opsi delivery atau layanan antar pesanan.

Baca Juga: GreysAp Menang! Kedudukan Imbang 2-2 Atas Denmark dalam Laga Penentuan Juara Grup C Sudirman Cup 2021

Dengan pola perubahan pembelian serta pembayaran, mulanya pembisnis Coffee Shop sangat tertatih-tatih, namun para pelaku bisnis kopi di indonesia sangat merespon dengan tanggap.

Respon tersebut dilakukan dengan penjualan industri kopi melalui inovasi di berbagai produk hingga pemanfaatan teknologi dari perjualan hingga sarana promosi.

Misalnya, dampak Coffee Shop akibat pandemi dan PPKM dirasakan oleh Ego Prayogo, Pemilik Kedai Kopi Guyon.

Ia mengatakan jika pembatasan jam malam saat PPKM memaksa untuk berinovasi dengan menghadirkan berbagai terobosan seperti ready to drink atau berbentuk kemasan kaleng.

"Efek pandemi membuat konsumen ingin mengonsumsi produk yang higienis, bisa dibawa pergi dan dinikmati di rumah karena kebijakan pembatasan dine in oleh pemerintah," ujar Ego pemilik Coffee Shop, Rabu.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler