UTARA TIMES – Beberapa laman manca negara telah memberitakan soal prediksi harga mie instan naik sampai 3 kali lipat dalam waktu dekat.
Meskipun prediksi harga mie instan naik belum tentu terjadi, namun banyak yang menghubungkan kenaikan tersebut berhubungan dengan perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.
Lalu, benarkah harga mie instan naik beberapa waktu nanti? dan bagaimana tanggapan langsung salah satu produsen mie instan terbesar di Indonesia tentang pemberitaan kali ini, berikut ulasannya.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus 'Franky' Welirang menanggapi rumor kenaikan harga mi instan yang luar biasa besarnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Masuk Final Piala AFF U16 2022 Usai Kalahkan Myanmar Lewat Drama Adu Penalti!
Menurut Franky, harga mie instan memang bisa naik, tapi tidak tiga kali lipat seperti rumor yang dikabarkan.
Perlu diketahui bahwa Indofood merupakan produsen merek mie instan populer yakni Indomie. Salah satu brand mie instan kesayangan di Indonesia.
Franky menjelaskan, saat ini harga gandum dunia memang sedang naik-naiknya tapi sudah mencapai batas puncaknya. Dengan demikian, dalam pandangan direktur tersebut, tidak mungkin harga mie instan akan meningkat lebih jauh lagi.
Baca Juga: Robert Alberts Mundur, Ini Spekulasi 3 Nama Pengganti Pelatih Persib di Sisa Kompetisi BRI Liga 1
Ia juga mengatakan bahwa harga mie instan bisa naik namun tidak akan terlalu tinggi. Bahkan tidak akan mencapai kenaikan sebesar 100%.
Franky menjelaskan bahwa harga mi instan yang beredar di pasaran tidak hanya ditentukan oleh harga gandum saja sebagai bahan pokoknya, namun juga berbagai komponen lain yang Menyusun makanan segala umat yang satu ini.
Dikutip dari laman holidayayo, perang antara Rusia dan Ukraina menyebabkan terganggunya pasokan rantai pangan untuk beberapa produk andalan dua negara tersebut.
Kenaikan harga terjadi alasannya karena bahan baku mi instan bergantung pada gandum impor yang dibutuhkan oleh produsen mie instan di indonesia.
Mentan Syahrul Tasin Limpo memang menyatakan bahwa harga mie instan naik. Hal ini dikarenakan oleh importir gandum terbesar di dunia ternyata berasal dari Rusia dan Ukraina yang masih bersitegang sampai sekarang.***