Network
UTARA TIMES- Perang antara Rusia dan Ukraina berimbas pada naiknya harga mi instan.
Sejumlah merk mi instan di pasaran mengalami kenaikan harga karena pasokan bahan baku gandum yang terbatas.
Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli lalu dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru-baru ini, kenaikan harga mi instan itu tidak terhindarkan.
Lebih lanjut Syahrul mengatakan bahwa kenaikan harga mi instan bisa sampai tiga kali lipat.
Baca Juga: Harga Roti dan Mi Instan Semakin Melambung, Ini Penyebabnya
“Besok harganya (mi instan) 3 kali lipat. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini,” ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Webinar yang diadakan pada Senin, 8 Agustus 2022 itu mengangkat tema Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global.
Meroketnya harga mi instan ini perlu diwaspadai mengingat masyarakat Indonesia merupakan konsumen mi instan terbesar kedua di dunia.
Selain itu, banyak usaha masyarakat yang bergerak di bidang kuliner dan menjadikan mi instan sebagai menu utamanya.
