Network
Sebelumnya sudah banyak negara di dunia yang menggunakan jenis bahan bakar ini. Contohnya China yang sudah meresmikan dan menggunakannya sejak tahun 2020, namun ada kendala yang dialami seperti penolakan pengusaha lokal, biaya produksi etanol yang tinggi dan terbatasnya bahan baku.
Secara resmi UGM adalah sebagai pendukung adanya bahan bakar ini karena diketahui bahwa etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme.
Baca Juga: PIP Tidak Berlaku Artinya Apa? Simak Berikut Ini Penyebab PIP Tidak Berlaku Lagi
Kandungan bioetanol memiliki kadar 90-94 persen masuk ke bioetanol tingkat industri, pada umumnya bioetanol jenis ini digunakan untuk campuran minuman keras dan untuk dijadikan bahan bakar kadar bioetanol sangat tinggi minimal kadarnya 99,5 persen.
Telah ditetapkan oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN) Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bioetanol ini. Untuk saat ini ada dua jenis bioetanol yang sudah SNI, yaitu SNI DT 27-0001-2006 dan SNI-06-4565-1994 itu adalah bioetanol terdenaturasi dan alkohol teknik dari alkohol prima I dan II.
Demikian itulah informasi mengenai BBM baru yang akan diluncurkan Pertamina pada bulan ini.***
