Network
Moro baru didirikan pada tahun 1997 dan langsung menarik banyak perhatian masyarakat Banyumas. Pada kala itu Moro dinilai lebih inovatif dan menarik untuk dikunjungi.
Baca Juga: Cek Jadwal Operasi Zebra Lodaya 2023 Bogor dan 8 Sasaran Pelanggaran
Kepemilikan Moro sendiri bukan dipegang oleh keluarga cendana maupun Mayang Sari. Mal tersebut merupakan aset miik Made Widiana atau Cen Wi.
Penamaan Moro sendiri datang dari bahasa Jawa yakni “moro” yang bermakna “datang”. Dengan pemberian nama tersebut, diharapkan ada banyak pengunjung yang datang berbelanja di Moro.
Sayangnya, diusianya yang ke 26 tahun ini, Moro Purwokerto harus kehilangan banyak pengunjung dan mulai ditinggalkan.
Baca Juga: Cara Mudah dan Cepat Download Foto di IG Tanpa Aplikasi
Eksistensi Moro sebagai pusat perbelanjaan di Purwokerto, mulai terkikis dengan hadirnya online shop dan mal baru yang lebih besar dan menarik.
Jumlah pengunjung Moro pun terus berkurang dan terancam tutup setelah ditawarkan untuk dijual seharga Rp300 M.
Itulah sedikit informasi yang bisa dibagikan terkait Moro yang belum resmi tutup, dan masih dapat dikunjungi dengan jam buka yang baru.***
