Teori Ending One Piece 2, The Void Century: Kriminalisasi Para Arkeolog Ohara

2 Agustus 2021, 17:42 WIB
Ilustrasi Teori One Piece 2, The Void Century: Kriminalisasi Para Arkeolog Ohara /One Piece FP/

UTARA TIMES -- Pada Teori Ending One Piece sebelumnya kita telah memulai bahasan pembuka mengenai The Void Century atau Abad Kekosongan. Jika belum membacanya bisa baca dengan klik DI SINI.

Teori Ending One Piece 2 ini adalah lanjutannya. Sebagai ringkasan, pada Teori One Piece 1 kita membahas dua Arc yang jadi "turning point" cerita One Piece. Yakni Arc Arabasta dan Arc Enies Lobby.

Dan Teori Ending One Piece 2 ini kita bakal melanjutkan teori Master mengenai flashback Nico Robin soal arkeolog Ohara, Phoneglyp, dan kaitannya dengan The Void Century.

Kita telah tahu bahwa kendati sejarah Abad Kekosongan itu hilang, atau lebih tepatnya dihapuskan dalam sejarah dunia One Piece, akses untuk menguak informasi itu bisa dilakukan dengan cara membaca phoneglyp.

Baca Juga: Fakta Menarik One Piece 1020: Kekuatan Buah Iblis Black Maria, Pengaruh dari Smile?

Nico Robin berpendapat bahwa terdapat banyak phoneglyp tersebar di dunia, tetapi hanya ada satu phoneglyp yang memuat cerita lengkap dari misteri The Void Century, adalah Rio Phoneglyp.

Tak cuma memuat cerita lengkap misteri tersebut, Rio Phoneglyp juga berperan penting terhadap ending One Piece atau harta karun One Piece.

Bertahun-tahun arkeolog Ohara berupaya untuk memecahkan misteri sejarah yang hilang itu. Ada apa? Apa yang sebenarnya terjadi? Tetapi, tidak pernah menandakan kemajuan.

Hal itu disebabkan Pemerintahan Dunia (world government) melarangnya. Sejak 800 tahun lalu, menurut Master, penerjemahan atas phoneglyp diklaim sebagai tindakan kriminal kelas berat.

Dalam Teori Ending One Piece 2 ini, klaim pemerintah untuk menetapkan penerjemahan phoneglyp sebagai laku kriminal sebab mereka takut akan bangkitnya Senjata Kuno. Siapa pun berusaha menerjemahkan phoneglyp, dihukum mati.

Baca Juga: Jadwal Drama Korea Segera Tayang di NET TV! Ada Welcome to Waikiki dan Hwarang

Para arkeolog Ohara melakukan kegiatan ilmiah berupa penerjemahan phoneglyp secara sembunyi-sembunyi. Tidak bertahan lama, kegiatan penerjemahan itu terendus Pemerintahan Dunia.

Dua tahun setelah Raja Bajak Laut Gol D. Roger dieksekusi mati, Pemerintahan Dunia berhasil membongkar tempat arkeolog Ohara melakukan kerjaan ilmiahnya itu. Tanpa proses pengadilan, para arkeolog Ohara resmi divonis hukuman mati.

Dengan kebijakan "buster call", mereka dihukum di pulau Ohara secara langsung. Ohara menjadi lautan api dan darah. Bangunan bombardir, remuk. Pulau Ohara lenyap dari peta dunia One Piece. ***

Editor: Mutohirin

Tags

Terkini

Terpopuler