UTARA TIMES – Influencer Rachel Venya baru-baru ini menyampaikan bahwa dirinya tumbang alias sakit.
Terlihat dari story Instagramnya pada pukul 16.00 12 Agustus 2021, menampilkan sebuah foto dirinya yang dipasang infus.
Setelah memperlihatkan dirinya yang tengah tumbang, story selanjutnya mengunggah sosok Salim Nauderer, selaku pacar yang menemani di sampingnya.
Hal tersebut menuai pertanyaan netizen perihal bagaimana tanggapan dua anak Rachel jika besar nanti, melihat rekam jejak Rachel bersama sang pacar.
Seperti salah satu pertanyaan dari akun @b_monik_s “tapi mba rachel (emot sedih) pergi sama coeo bukan suami istri dan mba rachel influencer yg mana ada rekam jejak digital. Walaupun mungkin ga ngapa2in. Tp apa besok pas anaknya dewasa dy liat dy contohin itu gpp?” Pertanyaan ini memiliki 142 like dan berpuluh reply saat Rachel Venya menanggapinya lewat Story.
Rachel Vennya merupakan Influencer yang terbilang berhasil dalam hal parenting anak-anaknya, hingga diketahui anak pertamanya, Xabiru yang begitu sayang dan menjaga adiknya Chava.
Rachel menjawab pertanyaan netizen, “Seandainya nanti dia udah main social media dan udah dewasa kayanya itu bukan suatu hal penting kalo dia nanya dan penasaran ya aku akan jawab apa adanya krn kan saat itu umurnya sudah cukup dewasa bisa paham kondisi orang tuanya saat itu.”
Diketahui, bahwa mantan istri dari Niko Alhakim ini memang pernah mengatakan bahwa dirinya sedang menjalani pengobatan psikolog.
Dan saat ini tujuan hidupnya hanya ingin membahagiakan kedua anaknya, dan juga kebahagiaanya sendiri.
Kemudian Rachel melanjutkan komentarnya, “Tp alhamdulillah di balik jejak digital aku yang ‘pacaran’ banyak hal-hal yang bisa aku buktikan ke mereka bahwa ibunya membanggakan”.
Rachel memang influencer yang begitu tertarik dalam hal berbagi, dia mengumpulkan sumbangan dari temannya (followers) di Instagram untuk kemudian dibagi kepada yang membutuhkan.
Terpantau dari akun Insagram @temanbaik.rachelvennya bahwa uang yang terkumpul digunkan untuk membantu sesama perempuan (single parent), yang memiliki dagangan berbentuk UMKM agar kemudian diborong dalam satu hari.***