UTARA TIMES – Fiersa Besari merupakan seorang penulis karya populer termasuk novel Garis Waktu yang kini diangkat menjadi sebuah film oleh produser Layangan Putus.
Fiersa Besari lahir di Bandung pada 3 Maret 1984, selain menulis ia juga mengisi chanel Youtubenya dengan konten-konten hasil karyanya dan juga merupakan salah satu musisi Indonesia.
Fiersa Besari menulis novel Garis Waktu yang saat ini diproduksi menjadi sebuah film yang disutradarai oleh Jeihan Anggara dan Hanung Bramantyo.
Berikut profil Fiersa Besari yang dikutip Utara Times dari laman gramedia.com, Ia biasa disapa Bung, merupakan seorang lelaki kelahiran Bandung.
Didasari oleh kecintaannya pada dunia musik, setelah menyelesaikan pendidikannya di jurusan sastra Inggris di STBA Yapari ABA Bandung.
Akan tetapi dengan berjalannya waktu Fiersa Besari malah menjauhi disiplin ilmu yang ia pelajari selama ini dan berujung membuka studio rekaman.
Di studio rekaman inilah ia mengenal banyak musisi, sekaligus mengembangkan karir musiknya.
Fiersa Besari kemudian merilis beberapa album solo sejak tahun 2012, sebelum mengalami fase patah hati dan akhirnya berkelana keliling Indonesia selama tujuh bulan untuk mencari jati diri.
Adapun beberapa karyanya tulisannya adalah antara lain, Catatan Juang, Tapak Jejak, Arah Langkah, Konspirasi Alam Semesta, 11.11, dan Garis Waktu.
Sementara Album Musiknya antara lain:
1. 11:11 (2012)
2. Tempat Aku Pulang (2014)
3. Konspirasi Alam Semesta (2015)
4. Album 20:20 (2020)
Baca Juga: Kapan Film Garis Waktu Tayang? Simak Informasi Berikut Ini Lengkap dengan Sinopsis
Fiersa Besari melalui lagu-lagunya mendapatkan penghargaan Top Male Singer Of The Year dari Billboard Indonesia Music Awards pada tahun 2020.
Biodata Fiersa Besari:
Nama: Fiersa Besari
Tanggal Lahir: 3 Maret 1984
Tempat Lahir: Bandung
Baca Juga: Sinopsis Film Garis Waktu, Anya Geraldine Menjadi Orang Ketiga
Almamater: STBA Yapari-ABA Bandung
Pekerjaan: Musisi, Penulis, Konten creator
Situs web: fiersabesari.id
Instagram: @fiersabesari
Itulah profil Fiersa Besari penulis novel Garis Waktu yang kini diangkat menjadi sebuah film oleh produser Layangan Putus.***