UTARA TIMES – Cerita KKN Di Desa Penari yang sempat viral di tahun 2019 kembali diperbicangkan setelah film dengan judul yang sama diangkat di layar lebar bioskop.
Mengikuti kesuksesan cerita, film KKN Di Desa Penari-pun mendapat antusiasme besar dari masyarakat sejak penayangan perdananya di bioskop pada tanggal 30 April 2022 lalu.
Terbukti dalam rentan waktu 9 hari penayangan, film KKN Di Desa Penari ini telah meraup sebanyak 3 juta lebih penonton.
Kesuksesan film tentu selalu dikaitkan dengan cerita asli KKN Di Desa Penari yang disampaikan melalui akun Twitter @simpleM81378523.
Beberapa fakta yang memang sengaja disembunyikan oleh penulis, kembali ditelusuri oleh orang-orang dan memunculkan beberapa opini di masyarakat.
Salah satunya adalah lokasi kejadian dari cerita KKN Di Desa Penari ini.
Belum lama ini beredar sebuah video di aplikasi TikTok yang menyebutkan lokasi sebenarnya kejadian KKN Di Desa Penari.
Banyuwangi menjadi tempat yang paling kuat diduga sebagai lokasi kejadian.
Pertama, terdapat patung sebagai simbolis ucapan selamat datang di kota tersebut.
Baca Juga: Berapa Weton Bagi yang Lahir di Hari Kamis Kliwon? Simak Penghitungan Berikut Ini!
Sebelum memasuki kota Banyuwangi, para pendatang akan disambut dengan patung wanita yang sedang menari dengan pakaian khas penari adat Jawa Timur.
Penari itu digadang-gadang adalah penari gandrung. Ia menari sebagai bentuk persembahan kepada penunggu alas untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Selanjutnya, ditelisik melalui kondisi geografis bahwa penulis pernah menyebutkan lokasi KKN terletak di daerah berinisial B dan ada di bagian timur Pulau Jawa.
Banyuwangi dan Bondowoso menjadi kandidat dengan petunjuk ini.
Baca Juga: 8 Tanggal Baik Untuk Menikah di Bulan Syawal 2022, Kalian Harus Tahu!
Selanjutnya adalah Alas atau hutan berpenghuni yang diceritakan dalam kisah KKN Di Desa Penari.
Alas tersebut diduga adalah Alas Gumitir, karena terdapat pemukiman penduduk di sebelah utara dan patung penari di selatannya.
Alas Gumitir merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi berupa dataran tunggi dan hutan-hutan.
Namun, baik penulis maupun narasumber dikabarkan tidak akan menyebutkan lokasi sebenarnya kejadian KKN Di Desa Penari.
Hal ini bertujuan untuk menjaga nama baik pihak-pihak yang terkait dalam cerita.***