Sewu Dino Bagian 7 Karya Simple Man: Ilmu Santet

22 Mei 2022, 08:45 WIB
Sewu Dino Bagian 7 Karya Simple Man: Ilmu Santet /Twitter @bicaraboxoffice

UTARA TIMES – Berikut ini lanjutan kisah Sewu Dino bagian 7 yang ditulis oleh Simple Man selain KKN di Desa Penari.

Kisah Sewu Dino atau Seribu Hari dalam terjemahan Bahasa Indonesia adalah cerita horor lain yang dituturkan kepada penulis berdasarkan kisah nyata dan diunggah oleh Simple Man di akun Twitternya @SimpleM81379523.

Kisah Sewu Dino bagian 7 merupakan lanjutan dari bagian 6 sebelumnya yang berkisah tentang sosok gadis cantik yang terbujur kaku.

Sewu Dino bagian 7 karya Simple Man berjudul tentang sebuah Ilmu Santet.

Apa kira-kira yang dimaksud dengan Ilmu Santet di bagian 7? Jawabannya ada pada kisah yang ditulis ulang Utara Times melansir dari akun Twitter Simple Man yakni @SimpleM81379523.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 1 Karya Simple Man: Cerita Tentang Gadis Bernama Sri

Sewu Dino Bagian 7: Ilmu Santet

Mbah Tamin duduk di sebuah kursi panjang, matanya menerawang jauh, menunggu Sri dan yang lain keluar.

Tak lama, Sri, Erna dan Dini sudah berdiri, mematung, menunggu penjelasan, apa yang sebenarnya terjadi, dan,

Paling penting, apa tugas mereka selama tinggal di gubuk tengah hutan itu, bersama seorang gadis, yang lumpuh, dengan luka di sekujur tubuh.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 2 Karya Simple Man: Tentang Misteri Jumat Kliwon  

Suasana kian mencekam, setiap sudut pohon, terasa hidup, mereka mengawasi gubuk itu.

Sri, merasa dirinya amat sangat kecil di tempat ini. Lalu,

“Aku isih iling, cah cilik ayu, ceria, ra nduwe duso (Aku masih ingat, anak kecil, cantik, ceria, tidak punya dosa),” kata Mbah Tamin.

“Koyok jek wingi yo, tapi, cah cilik iku, sak iki, nang ambang nyowo, perkoro santet menungso laknat! (Seperti baru kemarin, tapi anak itu, sekarang nyawanya terancam, karena santet manusia laknat),”

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 3 Karya Simple Man: Tawaran yang Tidak Bisa Ditolak

Wajah Mbah Tamin menegang, penuh amarah, dan juga dendam.

Sri dan yang lain bergidik ngeri, dan Mbah Tamin melanjutkan,

“Cah cilik iku, Dela, yo iku, sing nang kamar (Anak kecil itu, Dela, yang ada di dalam kamar),”

“Santet?” ucap Sri penasaran, yang lain juga, mereka semua kaget.

Wajah Sri, Erna, dan Dini menegang.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 4 Karya Simple Man: Firasat Buruk dari Bapak

“Iyo mangkane, cah iku, digowo nang kene, disingitno, ben isok tahan, sampe ketemu awulurane (Iya, untuk itu, anak itu dibawa ke sini, disembunyikan, biar bisa tahan, sampai ketemu cara memasang santetnya),”

“Disingitno tekan sinten Mbah? (Disembunyikan dari siapa Kek?),” Sri penasaran, ia semakin tertarik.

Seakan semua yang ada di sini, membuatnya penasaran.

Tap, Mbah Tamin seperti merasa tidak nyaman dengan pertanyaan itu, ia menatap Sri, tajam.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 5 Karya Simple Man: Gubuk di Tengah Hutan, Ada Apa?

“Akeh sing rung mok erohi, luweh apik gak roh ae (Banyak yang belum kamu ketahui, tapi lebih baik tidak tahu saja),” jawab Mbah Tamin, tegas.

Suasana menjadi hening, lalu Mbah Tamin mengambil sebuah kotak, mengambil sejumput daun kering, melintingnya dengan kertas.

Api korek tua mulai menyala, lalu ia sesap kuat-kuat, asap mengepul memenuhi teras, lalu menghilang, tertiup angin.

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 6 Karya Simple Man: Gadis Cantik yang Terbujur Kaku, Siapa?

“Sak iki, tak uruki tugase njenengan kabeh yo (Sekarang waktunya saya beritahu tugas kalian semua).

Demikian kisah Sewu Dino bagian 7, yang mengisahkan tentang Ilmu Santet yang ditulis oleh Simple Man. Simak juga cerita Sewu Dino berikutnya di sini.***

Editor: Nurmaya

Tags

Terkini

Terpopuler