Begini Penampakan Anak Hasil Perkawinan Bima dan Ratu Siluman Badawuhi dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari

27 Mei 2022, 10:30 WIB
Begini Penampakan Anak Hasil Perkawinan Bima dan Ratu Siluman Badawuhi dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari /IG @adindathomas

UTARA TIMES - Diketahui begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari, simak cerita lengkapnya disini.

Ternyata begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu Siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari, seperti apa penampakan anak hasil perkawinan manusia dan siluman?

Sebagai informasi begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari dalam kisah nyata KKN di Desa Penari, simak ulasaanya dibawah.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket The Doll 3 di Bioskop Jakarta Hari Ini 27 Mei 2022

Sebagai informasi Film KKN di Desa Penari telah tayang di Bioskop Indonesia dan menjadi film terlaris yang ditonton masyarakat, begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari

Kemudian hal ini tentu saja membuat banyak orang penasaran dengan penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu Siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari

Sebagaimana dilansir Utara Times dari thread Twitter SimpleMan, begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari

Baca Juga: Ini Bacaan Doa Tahlil, Arab dan Artinya Untuk Mendoakan Arwah Saat Tahlilan dan Ziarah

Diketahui begini penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari, bisa simak pengalan thread SimpleMan berikut ini.

Diketahui awal mula peristiwa yang terjadi di sinden kembar adalah Bima dan Ayu melakukan hal yang tidak senonoh dalam sinden tersebut dan hal itu adalah pantangan yang tidak bisa diterima.

"Koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit" (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala. "paham ndok" (paham nak) Widya mengangguk.

Baca Juga: Pemain Real Madrid 2022 Untuk Formasi Final Liga Champion Musim Ini

Kemudian dijelaskan sinden tersebut ada 2, karena hal itu dinamakan sinden kembar dan mbah Buyut bahwa fungsi sinden itu sendiri.

"Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji'ne nang enggon sing mok parani wingi bengi" (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi) "eroh opo iku sinden?" (tahu kegunaan Sinden?)

Kemudian mbah Buyut menjelasakan fungsi dari sinden tersebut yakni tempat untuk mandi para penari sebelum tampil.

Baca Juga: BACAAN TAHLIL Lengkap di Hari Jumat, Arab, Latin, dan Terjemahannya

"mboten mbah" (tidak tahu mbah) "Sinden ku, enggon adus'e poro penari sak durunge tampil. nah, Sinden sing cidek kali, gak popo di garap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh di parani, opo maneh sampe di gawe kelon"

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa di kerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)

Kemudian mbah Buyut menanyakan siapa yang ada dalam sinden tersebut kepada Widya, dan Widya menjawab bahwa yang ada di sinden tersebut seekor ular.

Baca Juga: Kalender Jawa Juni 2022 Lengket dengan Weton, Pasaran, dan Wuku

"Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?" (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu) Widya diam lama, sebelum mengatakanya. "Ular mbah" "nggih. betul" "sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo" (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama) "Ular itu mbah" mbah buyut mengangguk

Lalu mbah Buyut merasa bersalah dengan persitiwa yang menimpa Bima dan Ayu karena merasa kecolongan.

"Iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo" (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuma di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal,yang di incar sama)

Baca Juga: Ini Sosok Profil Idayati, Adik Presiden Jokowi yang Menikah dengan Ketua MK Hari Ini

Kemudian mbah Buyut terdiam karena tidak mau menyebutkan nama mahluk penghuni sinden tersebut, Widya pun menanyakan perihal kondisi Bima dan Ayu apakah bisa disembuhkan.

Setelah itu mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu. " "ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik?" (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali?) "isok isok" kata mbah Buyut, "sampe balak'e di angkat"

Mbah Buyut Menjelasakan bahwa hal yang dilakukan Bima dan Ayu sudah kelewatan akhirnya harus menerima resiko perbuatannya sendiri.

Baca Juga: Wajah Gapura Lokasi Asli KKN Di Desa Penari Hanya Dapat Dilihat Sebagian Orang Saja Kenapa?

"Balak'e di angkat mbah" (bencananya di angkat) kata Widya, bingung. "Bima ambek Ayu wes kelewatan, sak iki, kudu nanggung opo sing di lakoni" (Bima sama Ayu sudah kelewatan, sekarang, dia harus menanggung apa yang dia perbuat) "Ayu sak iki, kudu nari, keliling Alas iki)

(Ayu sekarang harus menari mengelilingi Hutan ini) "sak angkule nari, sadalan-sadalan" (tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini) "Bima mbah?" "Bima, yo kudu ngawini sing nduwe Sinden" (Bima ya harus mengawini yang punya Sinden) "Badarawuhi mbah" Mbah buyut kaget.

"Oh ngunu" (oh begitu) "wes eroh jeneng'e" (sudah tahu namanya)

Baca Juga: Sinopsis Roda-Roda Gila SCTV Episode 15 dan 16: Mika Semakin Dekat Dengan Elvano, Tayang Sore Ini

Kemudian mbah Buyut menjelasakan siapa itu Badarawuhi dan seperti apa sosok penunggu sinden tersebut.

"Badarawuhi, iku salah sijine sing jogo wilayah iki, tugas Badarawuhi iku nari, dadi bangsa lelembut iku yo seneng ndelok Badarawuhi iki nari, nah, sak iki, Ayu kudu nanggung tugas Badarawuhi nari"(Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikanya)

Mbah Buyut menjelaskan bahwa Bima harus mengawini Badarawuhi akibat perbuatannya itu sendiri.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Harga Tiket The Doll 3 di Bioskop Jakarta Hari Ini 27 Mei 2022

"Bima, kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno, isok lahir ewonan ulo"(Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular)

"Salah kancamu, wes ngelakoni hal gendeng nang kunu, dadi kudu nanggung akibate" (salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab)"Badarawuhi iku ngunu ratune ulo, bangsa lelembut sing titisan aji sapto, balak'e ra isok di tolak opo maneh di mendalno, mene isuk, tak coba'e ngomong apik-apik'an, wedihku, koncomu ra isok balek orep2"

Dijelaskan juga bahwa Badarawuhi itu sosok ratu ular atau bangsa mahluk halus yang kutukannya tidak bisa dibendung.

Baca Juga: BACAAN TAHLIL Lengkap di Hari Jumat, Arab, Latin, dan Terjemahannya

(Badarawuhi itu ratunya ular, bangsa lelembut yang sudah tak terbendung, kutukanya, gak bisa di tolak apalagi sampai di buang, besok pagi, biar tak coba ngomong baik-baik, takutnya, temanmu tidak bisa kembali hidup2) mbah buyut pergi, Nur, Wahyu dan Anton melihat Widya sendirian di pawon, duduk, sembari termenung.

Demikian ulasan mengenai penampakan anak hasil perakawinan Bima dan Ratu siluman Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler