UTARA TIMES – Berikut informasi tentang film Miracle in Cell No 7, dimana film ini banyak yang menyakini bahwa ini adalah kisah nyata.
Film Miracle in Cell No 7, saat ini menjadi perbincangan banyak orang, dimana film ini tengah tayang di bioskop Indonesia sejak, Kamis 8 September 2022.
Film Miracle in Cell No 7 ini versi aslinya adalah dari Korea Selatan, banyak negara yang meremake film ini, salah satunya Indonesia.
Baca Juga: Man City vs Dortmund di Liga Champions 2022 Disiarkan Dimana, Jam Berapa? Simak Informasinya Disini
Film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini disutradari oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Falcon Pictures.
Film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia sendiri, di bintangi oleh Vino G Sebastian yang memerankan sosok ayah yang dipenjara bernama Dodo Rozak.
Dodo Rozak mempunyai seorang putri bernama Kartika, namun Dodo Rozak sendiri mempunyai kelainan keterbelakangan mental.
Vino G Bastian sebagai pemeran utama dalam film Miracle in Cell versi Indo tersebut sempat melakukan riset Psikolog hingga penyandang Disabilitas demi mendalami karakternya.
Dodo Rozak dipenjara karena mendapatkan tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan, dimana lokasi syutingpun dilakukan di tempat penjara asli.
Semenjak tayang Kamis, 8 September 2022, film Miracle in Cell No 7 ini sudah mendapat 190.ribu lebih penonton.
Namun, apakah kisah mengharukan film Miracle in Cell No 7, yakni perjuangan seorang ayah dan putrinya dari penjara ini merupakan kisah nyata?
Baca Juga: Prediksi Line up Bayern Munchen vs Barcelona di Liga Champions 2022, Ajang Reuni Lewandowski
Dikutip Utara Times.com dari berbagai sumber, rupanya film Miracle in Cell No 7 ini merupakan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan.
Dalam kisahnya di dunia nyata, seorang ayah yang dimaksud dalam film tersebut adalah Jeong Won Seop yang meninggal pada usia 87 tahun.
Jeong Won Seop adalah seorang disabilitas intelektual yang dijebloskan ke penjara karena tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis sekolah dasar.
Ia dipenjara selama 15 tahun yang kemudian mendapat kebebasan bersyarat.
Dalam versi Indo, film Miracle in Cell No 7 tidaklah 100 persen mirip dengan film aslinya.
Hanung Bramantyo melakukan beberapa perubahan. Dalam versi koreanya, korban merupakan anak dari Kepala Kepolisian Korea.
Baca Juga: Man City vs Dortmund di Liga Champions 2022 Disiarkan Dimana, Jam Berapa? Simak Informasinya Disini
Namun, Hanung lebih memilih menggunakan Ketua Partai sebagai jabatan yang dimiliki oleh orangtua korban agar tidak menimbulkan konflik.
Demikian informasi mengenai film Miracle in Cell No 7, yang merupakan kisah nyata yang terjadi di Korea Selatan.***