Network
Latif menjalani operasi wajah untuk menyempurnakan kemiripannya dengan Uday dan selama tiga tahun berikutnya, berlatih meniru tingkah laku Hussein muda berkepribadian yang sangat mudah berubah.
Dia diberi akses ke semua keuntungan mewah dari kekayaan Hussein, termasuk istana besar, lemari pakaian mahal dan Ferrari Mondial 3.2 milik Uday dan berbagai mobil eksotis lainnya.
Latif mencoba untuk melawan perilaku Uday yang terlalu glamor dan tidak menentu, pada satu titik melarikan diri dari kelab malam di tempat lain di Uday's Ferraris untuk mencoba menemui keluarganya, yang percaya dia telah tewas dalam perang.
Baca Juga: Acara Nebeng Boy Bikin Rizky Billar Marah Besar, Billar: Lo Terlalu Caper Sama Lesti!
Namun, dia ditangkap oleh pengawal Uday dan dipukuli. Setelah tampil di konferensi dengan beberapa pemimpin Kuwait, upaya dilakukan pada kehidupan Uday (yang sebenarnya adalah Latif), tampaknya oleh anggota kelompok oposisi pemberontak, mungkin Kurdi.
Namun, Uday yang sebenarnya lebih peduli dengan orang Kuwait, yang dia yakini telah melakukan pengeboran miring dari ladang minyak Rumaila Irak.
Irak menginvasi Kuwait pada Agustus 1990 yang memulai Perang Teluk Pertama. Dengan jatuhnya Kuwait, Uday memproklamasikan "Zaman Syekh sudah berakhir!"
Kecenderungan Uday yang semakin kejam dan sadis terlihat ketika ia menculik seorang gadis sekolah berusia 14 tahun dan memaksanya untuk mengantarnya ke sebuah pesta.
Singkat cerita, kondisi antara Uday dan Latif semakin sulit dimengerti karena perilaku Uday yang semakin brutal.
