Pertama, Arc Arabasta
Pada Arc ini, menurut Master, Luffy dkk berhasil menyelamatkan suatu negara berpenduduk 10 juta jiwa dalam ambang kekacauan bahkan kehancuran.
Hal ini menurut Master sebagai lompatan besar Luffy bila dibanding awal mulai ia berlayar menggunakan sekoci mini.
"Bila dibanding kondisi awal Luffy yang hanya berbekal sekoci, ini jelas sebuah lompatan besar," tulis Master di halaman 91.
Kedua, Arc Enies Loby
Dalam Arc ini Master menganggap lebih dari pencapaian Luffy di Arabasta. Di Arc ini, menurutnya, cerita One Piece menampakkan jati dirinya dan sangat berpengaruh terhadap ending One Piece.
Apa jati diri itu? Adalah sebuah peristiwa "100 sejarah yang raib" yang disebut sebagai "The Void Century" atau Abad Kekosongan. Peristiwa ini untuk pertama kalinya Oda tampilkan ketika flashback Nico Robin.
Baca Juga: KEREN, Twibbon One Piece Ramaikan HUT RI ke-76 dari Poster Harga Buronan Hingga Semua Kru
Abad Kekosongan terjadi ratusan tahun lalu, antara 900 hingga 800 tahun. Abad Kekosongan ini dipertimbangkan Master sebagai elemen paling misterius dalam alur cerita One Piece bukan karena tanpa alasan.
Menurutnya, The Void Century ini misterius sebab semua catatan sejarah selama rentang waktu tersebut sama sekali raib, hilang, atau tidak ada. Tiada seorang pun di dunia One Piece yang tahu apa yang terjadi selama itu.
Tapi misteri The Void Century, menurut Master, tidak sepenuhnya sirna ditelan waktu. Ada cara untuk dapat mengakses informasi sejarah itu, yakni dengan membaca phoneglyp.
Sekian dulu Teori Ending One Piece Rokushiki Master sesi pertama. Kami bakal melanjutkannya pada sesi berikutnya. Simak terus Utara Times agar tetap mendapat informasi terbaru mengenai Teori One Piece. ***