UTARA TIMES - Kehidupan Mommy ASF penulis Layangan Putus mencuat ketika novel dengan judul serupa dijadikan serial oleh We TV Original.
Salah satu kisah yang Mommy ASF sampaikan adalah bagaimana anak-anak mengalami trauma pasca konflik.
Lantas banyak anak Mommy ASF bisa sembuh setelah mengalami trauma pasca konflik?
Baca Juga: 10 Kumpulan Ucapan Selamat Tahun 2022, Cocok untuk di Unggah ke Media Sosial
Sebagaimana dilansir Utara Times dalam intimate interview di youtube bersama Mommy ASF, dijelaskan bahwa Mommy ASF mengakui anak-anak mengalami trauma pasca konflik.
Mommy ASF membenarkan bahwa anak-anak mengalami trauma pasca konflik. Karena anak-anak Mommy ASF menghadapi adaptasi baru. Namun Mommy ASF bersyukur karena ketiga anaknya yang pertama bisa segera pulih dari trauma pasca konflik.
Hanya anak pertamanya saja yang bernama Amr agak sulit untuk adaptasi di kehidupan baru setelah mengalami trauma pasca konflik. Hal ini karena lingungan pertemanan Amr sudah cukup dekat di Bali, sehingga mengalami kesedihan saat pindah ke Malang.
Amr pindah ke Malang saat kelas 2 SD, Amr sering meminta izin pada Mommy ASF untuk melakukan video call dengan teman-temannya di Bali.
Mommy ASF mengakui kegundahan Amr disebabkan karena perpindahan rumah dan setelah di Malang Mommy ASF harus bekerja. Tidak seperti sebelumnya yang Mommy ASF mendampingi di rumah saja.