Membuka nya membuatku berduka. Tentu murka ku tak berdampak apa apa pada jejaring sosial yang kutinggalkan. Justru, perlahan kurasakan kehilangan tempat untuk menyalurkan hasrat menulis.
Allah Sang Maha Baik, mempertemukan aku dengan sahabat literasi. Seorang ibu yang menyarankanku untuk kembali menulis. Melampiaskan isi hati dan suka duka melalui aksara. "Writing is healing," sarannya.
Akhirnya inilah tulisan pertamaku. Cukup mengobati luka. Semoga, goresan tinta berikutnya mampu memberi energi positif bagi ku dan mengembalikan ketenangan. Jujur, ini bagai dendam yang tertunaikan.
Mommy
Bali 20 Oktober 2019
Kurang lebihnya seperti itulah ending kisah nyata Layangan Putus karya Mommy ASF yang disertai alur cerita asli sebelum pada cerbung part 1 dan part 2.***