Mengharukan! Ternyata Begini Akhir Cerita KKN Desa Penari Versi Nur dan Widya Asli, Merenggut Dua Nyawa

- 22 Mei 2022, 03:00 WIB
Informasi tentang  Akhir Cerita KKN Desa Penari Versi Nur dan Widya Asli hingga Merenggut Dua Nyawa, mengharukan.
Informasi tentang Akhir Cerita KKN Desa Penari Versi Nur dan Widya Asli hingga Merenggut Dua Nyawa, mengharukan. /Instagram KKN Movie/

Mbah Buyut masih mengaduk kopinya, memandang Widya yang tampak mulai kembali kesadarannya, "nyoh, di ombe sek" (nih, di minum dulu)Widya menyesap kopi dari mbah Buyut, tiba-tiba rasa pahit yang menohok membuat tenggorokan Widya seperti dicekik, membuat Widya memuntahkannya, begitu banyak muntahan air liur Widya yang keluar, ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk. seperti memastikan."koncomu, nglakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit" (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa diterima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala. 

"paham ndok" (paham nak)

Widya mengangguk."Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji'ne nang enggon sing mok parani wingi bengi" (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi)

"eroh opo iku sinden?" (tahu kegunaan Sinden?)"mboten mbah" (tidak tahu mbah)

"Sinden ku, enggon adus'e poro penari sak durunge tampil. nah, Sinden sing cidek kali, gak popo digarap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh di parani, opo maneh sampe di gawe kelon"(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa dikerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)"Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?" (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu).

Baca Juga: Sangat Janggal! Begini Kondisi Nyata Bima dan Ayu Sebelum Meninggal di Cerita KKN di Desa Penari

Widya diam lama, sebelum mengatakannya. "Ular mbah"

"nggih. betul" "sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo" (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama)

"Ular itu mbah"

mbah buyut mengangguk"iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo" (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuam di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal,yang diincar sama)

Halaman:

Editor: Abdul Hamid

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah