Catat! Pesan Widya Asli Dalam Cerita Nyata KKN di Desa Penari, Simak Pesannya Disini

- 22 Mei 2022, 15:40 WIB
Film KKN di Desa Penari
Film KKN di Desa Penari /Instagram @kknmovie

UTARA TIMES - Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari, simak pesan moral lengkapnya disini

Sebagai informasi Film KKN di Desa Penari telah tayang di Bioskop Indonesia sejak 30 April 2022 dan sudah berhasil merajai film horor yang paling banyak di tonton di Indonesia, ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari.

Diketahui Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari, setelah diunggah dari utas atau Thread Twitter milik SimpleMan (akun Twitter (@SimpleM81378523) yang dibuat pada 24 Juni 2019.

Baca Juga: Ngeri Ternyata Selain Ayu Ada Penari Lain yang Jadi Budak Badarawuhi KKN Di Desa Penari Siapa?

Kemudian hal ini tentu saja membuat banyak orang penasaran dengan Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari, simak pesannya disini.

Diungkapkan oleh SimpleMan, awalnya ia tidak mendapatkan izin dari pemilik cerita asli KKN di Desa Penari untuk menceritakan kisahnya, Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari

Diketahui salah satu pesan dari Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari adalah untuk selalu mejaga prilaku, namun untuk lebih lengkapnya simak cerita dibawah ini.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Malaysia Perebutan Perunggu SEA Games 2021 Lengkap dengan Prediksi

Kemudian diketahui SimpleMan akhirnya dapat menceritakan kisah nyata tersebut melalui Thread Twitter pribadinya, Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari.

Sebagaimana dilansir Utara Times dari thread Twitter SimpelMan, Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari.

Sebelum mengatahui pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN Desa Penari, berikut ulasa  thread cerita asli KKN di Desa Penari.

Sehari semalam, Widya rupanya sudah menghilang. ketika Widya melihat rumah penginapan mereka, Widya melihat banyak sekali orang berkumpul disana, dan saat mata mereka melihat Widya, semuanya hampir tercengang tidak habis pikir.

Baca Juga: Sinetron Roda Roda Gila SCTV Tayang Jam Berapa? Berikut Link Streaming dan Sinopsis Hari Ini 22 Mei 2022

Seperti melihat hantu, lalu, terlihat dari dalam, pak Prabu keluar, wajahnya, mengeras melihat Widyamata pak Prabu mendelik, melihat Widya. "tekan ndi ndok?" (darimana kamu nak)

Widya tidak menjawab apa yang pak Prabu tanyakan, si ibuk juga menenangkan pak Prabu agar tenang, sembari menggiring Widya masuk ke rumah, Widya mendengar Nur menjerit, menangis, seperti kesetanan. saat Widya masuk dan melihat apa yang terjadi, Widya melihat ruangan itu di penuhi orang yang duduk bersila.

Mereka mengelilingi 2 orang yang terbujur, tubuhnya di tutup selendang, di ikat dengan tali putih, menyerupai kafan, Wahyu dan Anto menatap kaget saat Widya masuk."Wid, tekan ndi awakmu?" (darimana kamu Wid?) ucap Nur yang langsung memeluk Widya.

Baca Juga: KKN di Desa Penari Sedang Tayang di Bioskop, Ketahui 5 Alasan Kenapa Harus Nonton Film Ini

"onok opo iki Nur?" (ada Apa ini Nur)

Nur menutup mulutnya, tidak tau harus memulai darimana, sampai Wahyu berdiri, "Ayu Wid, Nur lihat Ayu, tiba-tiba terbujur kaku, matanya tidak bisa di tutup"Widya mendekati Ayu, di sampingnya ada Bima, ia terus menerus menendang-nendang dalam posisi terikat itu, layaknya seseorang yang terserang epilepsi, matanya kosong melihat langit-langit, mereka berdua terbaring tidak berdaya, 

sontak Widya ikut menjerit sebelum ada yg menenangkandari Pawon, mbah Buyut keluar, ia melihat Widya kemudian memanggilnya.

"sini ndok, Mbah jek tas gawe kopi" (sini nak, si mbah baru saja selesai membuat kopi)

Baca Juga: Ngeri Ternyata Selain Ayu Ada Penari Lain yang Jadi Budak Badarawuhi KKN Di Desa Penari Siapa?

mbah Buyut, duduk di kursi kayu yang ada di pawon, ia melihat Widya lama, kemudian mengatakanya. "Koncomu wes kelewatan""Pripun mbah?" (bagaimana mbah?)

"yo opo rasane di kerubungi demit sa'alas?" (bagaimana rasanya di kelilingi makhluk halus satu hutan?)

Mbah Buyut masih mengaduk kopinya, memandang Widya yang tampak mulai kembali kesadaranya, "nyoh, di ombe sek" (nih, di minum dulu)

Widya menyesap kopi dari mbah Buyut, tiba-tiba rasa pahit yang monohok membuat tenggorokan Widya seperti di cekik, membuat Widya memuntahkanya, begitu banyak muntahan air liur Widya yang keluar, ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk. seperti memastikan.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia vs Malaysia Perebutan Perunggu SEA Games 2021 Lengkap dengan Prediksi

"koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit" (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala. "paham ndok" (paham nak) Widya mengangguk.

"Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji'ne nang enggon sing mok parani wingi bengi" (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi) "eroh opo iku sinden?" (tahu kegunaan Sinden?)

"mboten mbah" (tidak tahu mbah) "Sinden ku, enggon adus'e poro penari sak durunge tampil. nah, Sinden sing cidek kali, gak popo di garap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh di parani, opo maneh sampe di gawe kelon"

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa di kerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)

Baca Juga: Sinopsis Roda Roda Gila SCTV Hari Ini 22 Mei 2022 : Elvaro dan Mika Semakin Dekat, Isyana Diminta Moveon

"Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?" (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu) Widya diam lama, sebelum mengatakanya. "Ular mbah" "nggih. betul" "sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo" (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama) "Ular itu mbah" mbah buyut mengangguk

"iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo" (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuam di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal,

yang di incar sama) mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu. " "ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik?" (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali?) "isok isok" kata mbah Buyut, "sampe balak'e di angkat"

Baca Juga: Liga Inggris Arsenal vs Everton: Prediksi Skor, Line Up, Head To Head dan Link Live Streaming

"balak'e di angkat mbah" (bencananya di angkat) kata Widya, bingung. "Bima ambek Ayu wes kelewatan, sak iki, kudu nanggung opo sing di lakoni" (Bima sama Ayu sudah kelewatan, sekarang, dia harus menanggung apa yang dia perbuat) "Ayu sak iki, kudu nari, keliling Alas iki)

(Ayu sekarang harus menari mengelilingi Hutan ini) "sak angkule nari, sadalan-sadalan" (tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini) "Bima mbah?" "Bima, yo kudu ngawini sing nduwe Sinden" (Bima ya harus mengawini yang punya Sinden) "Badarawuhi mbah" Mbah buyut kaget.

"oh ngunu" (oh begitu) "wes eroh jeneng'e" (sudah tahu namanya)

"Badarawuhi, iku salah sijine sing jogo wilayah iki, tugas Badarawuhi iku nari, dadi bangsa lelembut iku yo seneng ndelok Badarawuhi iki nari, nah, sak iki, Ayu kudu nanggung tugas Badarawuhi nari"(Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikanya)

Baca Juga: KKN di Desa Penari Sedang Tayang di Bioskop, Ketahui 5 Alasan Kenapa Harus Nonton Film Ini

"Bima, kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno, isok lahir ewonan ulo"(Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular)

"salah kancamu, wes ngelakoni hal gendeng nang kunu, dadi kudu nanggung akibate" (salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab)"Badarawuhi iku ngunu ratune ulo, bangsa lelembut sing titisan aji sapto, balak'e ra isok di tolak opo maneh di mendalno, mene isuk, tak coba'e ngomong apik-apik'an, wedihku, koncomu ra isok balek orep2"

(Badarawuhi itu ratunya ular, bangsa lelembut yang sudah tak terbendung, kutukanya, gak bisa di tolak apalagi sampai di buang, besok pagi, biar tak coba ngomong baik-baik, takutnya, temanmu tidak bisa kembali hidup2)mbah buyut pergi, Nur, Wahyu dan Anton melihat Widya sendirian di pawon, duduk, sembari termenung.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sepak Bola di SEA Games 2022 Hari Ini Minggu, 22 Mei 2022: Indonesia vs Malaysia

"Goblok!! Bima karo Ayu asu!! kakean ngent*t!!" (bodoh!! Bima sama Ayu itu Anj*ng!! kebanyakan ngent*t)

kalimat itu, yang mereka semua pikirkan malam itu.

lalu apa yang terjadi sama Ayu dan Bima? 

Pagi itu, serombongan mobil datang, mereka adalah keluarga sekaligus panitia KKN yang sudah mendengar semua ceritanya dari pak Prabu. 

Ayu masih terbaring, matanya melotot, namun tubuhnya masih seperti orang lumpuh. Bima, masih kejang2

Baca Juga: Sinetron Roda Roda Gila SCTV Tayang Jam Berapa? Berikut Link Streaming dan Sinopsis Hari Ini 22 Mei 2022

sebenarnya, proses penjemputan gak semudah yang bakal penulis tulis, karena pihak keluarga Bima maupun Ayu, marah besar, mereka tidak terima anaknya di bikin seperti ini. bahkan pihak kampus juga kena, karena kasusnya benar-benar hampir di bawa ke media nasional,

Widya, Nur sampai harus mohon agar Ayu dan Bima di biarkan tetap tinggal disini, yang konon kata Mbah Buyut bisa saja balaknya di ambil sewaktu waktu, namun, dari pihak keluarga Ayu dan Bima, tidak mau lagi, mereka tetap membawa Ayu dan Bima, hasilnya?

Ayu hanya bisa tidur dengan mata terbuka terus menerus, Widya pernah di ceritain oleh ibunya, bahwa kadang, ia melihat mata Ayu meneteskan air mata, tapi, setiap di tanya, dia hanya diam, tak menjawab, Ayu akhirnya meninggal setelah 3 bulan di rawat. abangnya, merasa bersalah

sampai hampir mau mengamuk di desa itu, namun, pak Prabu pun sama, seharusnya sejak awal, saat Ayu memohon di ijinkan KKN disana, ia tegas menolak, alasanya, memang tempat itu tidak baik untuk di tinggali mereka yang masih bau kencur.

Baca Juga: Sinopsis Roda Roda Gila SCTV Hari Ini 22 Mei 2022 : Elvaro dan Mika Semakin Dekat, Isyana Diminta Moveon

Bima?? bagaimana?? meninggal juga, Malam sebelum dia meninggal, Bima teriak minta tolong, tapi ketika ditanya, kenapa dan minta tolong apa? Bima berteriak ular, ular, ular,

Diketahui ia meninggal lebih dulu dari Ayu, tubuhnya di kebumikan, orang tuanya awalnya masih mau memperpanjang-masalah ini sama pihak kampus, tapi akhirnya di cabut, dengan catatan, KKN tidak lagi di adakan di timur jawa lagi, sejak saat itu, kampus ini, hanya memperbolehkan KKN ke arah barat, tidak lagi timur, apalagi Desa yang jauh.

Berikut Pesan Widya Asli dalam cerita nyata KKN Desa Penari.

Baca Juga: Terkuak, Tidak Ada di Film KKN di Desa Penari Kisah Tragis Ayu dan Bima Sebelum Meninggal

memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil, dimanapun kalian berada, junjung tata krama-

saling menghormati, saling menjaga satu sama lain, dan senantiasa bersikap layaknya manusia yang beradab.

Demikian ulasan mengenai Diketahui ini pesan Widya asli dalam cerita nyata KKN di Desa Penari.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x