Network
Untuk itu, Sri pun mendaftarkan diri menjadi ART (sisten Rumah Tangga) ke salah satu agen penyaluran jasa.
Singkat cerita, Sri bertemu dengan seorang perempuan tua dikenal sebagai Kembang Krasa (Mbah Krasa) yang mau memberi upah cukup tinggi kepada Sri, yaitu senial Rp5 juta per bulan.
Tanpa pikir panjang, Sri langsung setuju, apalagi di kotanya gaji ART biasa dibayarkan sekitar Rp700 ribu saja perbulannya.
Baca Juga: Asal Usul Badarawuhi, Dimulai dari Pertapaan Berakhir Seteru dengan Ratu Pantai Selatan
Hari pertama Sri bekerja pun dimulai, Sri akhirnya dibawa ke sebuah rumah perempuan tua tersebut.
Bukannya bekerja di rumah Mbah Krasa, Sri beserta dua ART yakni Dini dan Erna dibawa kesebuah bilik rumah yang berada di tengah hutan.
Mulanya Sri merasa sedikit aneh lantaran rumah majikannya terkesan sangat jauh dari kota dan juga peradaban.
Di sana Sri bertemu dengan seorang kakek bernama Mbah Tamin, ia menjadi orang yang bertanggung jawab di rumah tersebut.
