Ternyata Begini Sosok Anak Bima Asli dengan Badarawuhi Kisah Nyata KKN di Desa Penari Versi Widya Lengkap

- 25 Mei 2022, 11:25 WIB
 sosok anak Bima asli yang merupakan hasil dari perkawinannya dengan Badarawuhi kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya lengkap
sosok anak Bima asli yang merupakan hasil dari perkawinannya dengan Badarawuhi kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya lengkap /IG @adindathomas

UTARA TIMES – Sosok anak Bima asli hasil dari perkawinannya dengan Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya lengkap telah diungkap oleh SimpleMan.

Sebagai penulis, SimpleMan menjelaskan sosok anak Bima asli dengan Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya.

Terlebih dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya lengkap yang ditulis SimpleMan dalam thread Twitter juga memuat ucapan Mbah Buyut yang mengatakan seperti apa sosok anak Bima asli hasil dari perkawinannya dengan Badarawuhi.

Dalam hal ini, Badarawuhi dalam kisah nyata KKN di Desa Penari merupakan siluman ular yang membuat Bima harus menikahinya hingga menghasilkan ribuan anak ular.

Baca Juga: Cerita Asli KKN di Desa Penari 2009 Versi Nur Lengkap, Download dan Baca Kisah Tragis Karya SimpleMan

Lantaran perjanjian yang telah dibuat hingga perbuatan Bima yang melanggar batas-batas tempat keramat dalam kisah nyata KKN di Desa Penari ini membuat dirinya menerima segela konsekuensi.

Yakni harus mengawini Badarawuhi seperti yang dijelaskan Mbah Buyut pada Widya dan teman-temannya dalam kisah nyata KKN di Desa Penari.

Adapun seperti apa sosok anak Bima asli, hasil hubungan terlarangnya dengan Badarawuhi bisa kamu telisik pada potongan thread Twitter SimpleMan yang berjudul kisah nyata KKN di Desa Penari.

Sebelum pada hukuman yang akan diterima Bima, Mbah Buyut menjelaskan Sinden yang sempat ditemui Widya saat menghilang selama dua hari.

Baca Juga: Ngeri Jadi Lokasi Dimensi Spiritual, Lokasi KKN Di Desa Penari Tidak Aman Bagi Pengunjung, Kenapa? Simak Ini

"Sinden iku, enggon adus'e poro penari sak durunge tampil. Nah, sinden sing cidek kali, gak popo digarap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh diparani, opo maneh sampe digawe kelon,” jelas Mbah Buyut.

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil. Nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa dikerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh didatangi, apalagi dipakai kawin).

"Widya ngerti, sopo sing gok sinden iku (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu)?,” lanjutnya.

Widya diam lama, sebelum mengatakannya.

"Ular mbah,” jawab Widya singkat.

"Nggih, betul. Sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo... ( Ya betul, yang kamu lihat itu adalah anaknya Bima sama...),” tutur Mbah Buyut.

"Ular itu mbah,” sahut Widya.

Baca Juga: Manakah Foto Asli Mahasiswa KKN di Desa Penari? Ini Keterangan dari SimpleMan, Sebut Ayu dan Bima

Mbah buyut mengangguk

"Iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes diincer karo.”

(itu, mbah yang kecolongan, Widya cuma dijadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal yang diincar sama...).

Setelah itu Mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu.

"Ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali)?” tanya Widya.

"Isok isok," kata mbah Buyut, "sampe balak'e diangkat."

"Balak'e diangkat mbah (bencananya diangkat)?" tanya Widya, bingung.

"Bima ambek Ayu wes kelewatan, sak iki, kudu nanggung opo sing dilakoni.”

 (Bima sama Ayu sudah kelewatan, sekarang, dia harus menanggung apa yang dia perbuat).

"Ayu sak iki, kudu nari, keliling alas iki.” (Ayu sekarang harus menari mengelilingi hutan ini)

"Sak angkule nari, sadalan-sadalan.” (tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini)

Baca Juga: Terbongkar! Ini Hal yang Tidak Senonoh Bima dan Ayu Lakukan Sebelum Meninggal di Cerita Nyata KKN Desa Penari

"Bima mbah?,” tanya Widya.

"Bima, yo kudu ngawini sing nduwe sinden.” (Bima ya harus mengawini yang punya sinden),” jawab Mbah Buyut kemudian.

"Badarawuhi mbah."

Mendengar itu, Mbah Buyut kaget.

"Oh ngunu (oh begitu) wes eroh jeneng'e (sudah tahu namanya),” sahut Mbah Buyut.

"Badarawuhi, iku salah sijine sing jogo wilayah iki, tugas Badarawuhi iku nari, dadi bangsa lelembut iku yo seneng ndelok Badarawuhi iki nari, nah, sak iki, Ayu kudu nanggung tugas Badarawuhi nari.”

(Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikannya).

"Bima, kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno, isok lahir ewonan ulo.”

(Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular)

"Salah kancamu, wes ngelakoni hal gendeng nang kunu, dadi kudu nanggung akibate.” (salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab).

Baca Juga: Tragis Akhir Cerita Nyata KKN di Desa Penari Verisi Widya, Bima dan Ayu Menjadi Budak Badarawuhi

"Badarawuhi iku ngunu ratune ulo, bangsa lelembut sing titisan aji sapto, balak'e ra isok ditolak opo maneh di mendalno, mene isuk, tak coba'e ngomong apik-apik'an, wedihku, koncomu ra isok balek orep-orep.”

(Badarawuhi itu ratunya ular, bangsa lelembut yang sudah tak terbendung, kutukannya, gak bisa ditolak apalagi sampai dibuang, besok pagi, biar tak coba ngomong baik-baik, takutnya, temanmu tidak bisa kembali hidup-hidup).

Begitulah gambaran sosok anak Bima asli yang merupakan hasil dari perkawinannya dengan Badarawuhi yang dijelaskan Mbah Buyut dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Widya lengkap.***

 

Editor: Septia Annur Rizkia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x