Widya, sengaja begadang hanya untuk memastikan, dan ternyata benar, malam itu Bima pergi keluar rumah.
Widya masuk ke kamar Bima, di sana ada Wahyu dan Anton, yang pertama Widya lakukan, membangunkan Wahyu. Meski enggan, Widya terus memaksanya.
Setelah Wahyu benar-benar terjaga, Widya memberitahu kalau Bima baru saja keluar. Wahyu hanya menatap Widya keheranan
"Aku lak wes tau ngomong (aku kan sudah pernah bilang),” ucap Wahyu.
"Lha ya, ayo di tutno, nang ndi arek iku (lha iya, makanya, ayo kita ikuti, kemana anak itu),” jawab Widya.
"Gawe opo? Paling nang omahe prabu, ndandani tong bambu'ne (buat apa, palingan dia ke rumah prabu, memperbaiki tong sampahnya yang dari bambu),” jawab Wahyu.
"Yo wes mboh (ya sudah terserah),” timpal Widya.
Widya keluar dari kamar itu, kemudian ia pergi menyusul Bima sendirian.
Bima itu anak cowok yang paling religius, sama kaya Nur, karena mereka memang sudah dekat di kampus.