Kronologi Nyata Hilangnya Widya Sebelum Bima dan Ayu Meninggal dalam Cerita Asli KKN di Desa Penari

- 26 Mei 2022, 03:25 WIB
Kronologi nyata hilangnya Widya sebelum Bima dan Ayu meninggal dalam cerita asli KKN di Desa Penari SimpleMan
Kronologi nyata hilangnya Widya sebelum Bima dan Ayu meninggal dalam cerita asli KKN di Desa Penari SimpleMan /IG @adindathomas

UTARA TIMES – Sebagaimana thread Twitter yang ditulis SimpleMan 2019 silam, kronologi nyata hilangnya Widya sebelum Bima dan Ayu meninggal juga diungkap dalam cerita asli KKN di Desa Penari.

Dalam thread Twitter cerita asli KKN di Desa Penari itu, Widya sempat menghilang sebelum Bima dan Ayu meninggal secara tragis.

Sebelum meninggal, Bima dan Ayu sedang dalam sekarat saat Widya masih hilang selama dua hari dala cerita asli KKN di Desa Penari.

Diketahui menghilangnya Widya ialah berawal dari rasa penasaran terhadap apa yang dilakukan Bima di sepanjang malam.

Baca Juga: Ternyata Begini Sosok Anak Bima Asli dengan Badarawuhi Kisah Nyata KKN di Desa Penari Versi Widya Lengkap

Terlebih setelah Anton menceritakan kebiasaan aneh yang dilakukan Bima ketika di kamar hingga sering keluar di tengah malam.

Selain itu, Anton juga sempat mengatakan hal sama pada Nur sebagaimana cerita asli KKN di Desa Penari versi Nur.

Dilansir Utara Times dari thread Twitter SimpleMan yang viral 2019 lalu, Widya mengikuti Bima yang keluar dari pos tempat KKN mereka di malam hari seperti uraian di bawah.

Di malam itu juga, Widya ingat yang dikatakan Wahyu, setiap malam, Bima pergi keluar rumah, entah apa yang dilakukannya.

Widya, sengaja begadang hanya untuk memastikan, dan ternyata benar, malam itu Bima pergi keluar rumah.

Baca Juga: Cerita Asli KKN di Desa Penari 2009 Versi Nur Lengkap, Download dan Baca Kisah Tragis Karya SimpleMan

Widya masuk ke kamar Bima, di sana ada Wahyu dan Anton, yang pertama Widya lakukan, membangunkan Wahyu. Meski enggan, Widya terus memaksanya.

Setelah Wahyu benar-benar terjaga, Widya memberitahu kalau Bima baru saja keluar. Wahyu hanya menatap Widya keheranan

"Aku lak wes tau ngomong (aku kan sudah pernah bilang),” ucap Wahyu.

"Lha ya, ayo di tutno, nang ndi arek iku (lha iya, makanya, ayo kita ikuti, kemana anak itu),” jawab Widya.

"Gawe opo? Paling nang omahe prabu, ndandani tong bambu'ne (buat apa, palingan dia ke rumah prabu, memperbaiki tong sampahnya yang dari bambu),” jawab Wahyu.

"Yo wes mboh (ya sudah terserah),” timpal Widya.

Widya keluar dari kamar itu, kemudian ia pergi menyusul Bima sendirian.

Bima itu anak cowok yang paling religius, sama kaya Nur, karena mereka memang sudah dekat di kampus.

Tapi, Anton sering cerita, kalau kadang, dia memergoki Bima onani di dalam kamar, dan itu tidak sekali dua kali, masalahnya adalah, saat Bima melakukan itu, ada suara perempuan.

Widya tidak terima Bima dikatain itu oleh Anton, Widya pun bertanya dari mana dia tahu Bima onani.

Baca Juga: Ngeri Jadi Lokasi Dimensi Spiritual, Lokasi KKN Di Desa Penari Tidak Aman Bagi Pengunjung, Kenapa? Simak Ini

"Heh, mbok pikir aku ra eroh wong onani iku yo opo (kamu pikir saya gak tau bagaimana cowok onani)?" Widya masih diam, mendengarkan penjelasan Anton.

"Sing dadi masalahe iku guk Bima onani. Kabeh lanangan pasti tahu onani, aku gak munafik, masalahe, onok suara wedok'e,” balas Anton.

 (yang jadi masalahnya itu bukan Bima onani, semua cowok pasti pernah, aku gak munafik, masalahnya, ada suara perempuannya).

"Pas tak enteni, sopo arek iku, nek gak awakmu, pasti Ayu nek gak Nur, tapi, ra onok sopo sopo sing nang kamar ambek cah kui,” lanjutnya.

(ketika kutunggu, siapa perempuan itu, kukira itu kamu, kalau gak Ayu atau Nur, ternyata, tidak ada siapa-siapa di dalam kamar sama dia)

"Trus?" tanya Widya.

"Suoro sopo sing tak rungokno lek ngunu (suara siapa dong yang kudengar waktu itu)?"

"Masalahe, aku wes sering krungu, mesti, onok suoro iku (masalahnya, aku sudah sering dan selalu dengar suara itu)."

Cerita Anton membuat pandangan Widya berubah, dan malam itu, ia melihat Bima berjalan jauh ke timur, arah menuju sebuah tempat yang seringkali membuat Widya merinding tiap memandangnya. Yaitu Tipak Talas.

Baca Juga: Manakah Foto Asli Mahasiswa KKN di Desa Penari? Ini Keterangan dari SimpleMan, Sebut Ayu dan Bima

*****

Seperti menangkap angin, ada suara tangisannya. Namun tak ada wujud di mana pun Widya mencari.

Tetapi, tempat sesunyi dan sesepi itu, masih terasa ramai bagi Widya, seperti ia ditatap dari berbagai sudut.

Widya melihat dari jauh, di bawah sanggar ada sebuah gubuk, berpintu.

Widya mendekatinya, namun enggan membukanya, ia mengelilingi gubuk itu, dari dalam gubuk, terdengar suara Bima diikuti suara perempuan mendesah.

Sangat jelas, namun Widya tidak bisa melihat apa yang ada di dalam sana.

Leher Widya perlahan semakin berat, dan berat saat Widya masih bersusah payah mencari cara untuk melihat.

Nasib baik, Widya menemukan beberapa celah kecil untuk mengintip. Dari sana Widya menyaksikannya langsung, Bima, sedang berendam di sinden (kolam) di sekitarnya. Ia dikelilingi banyak sekali ular besar.

Melihat itu Widya kaget, dan parahnya, Bima menatap lurus ke tempat Widya mengintip, semua ularnya sama, seperti yang Widya rasakan. Mereka tahu ada tamu tak di undang.

Melihat reaksi seperti itu, Widya berbalik dan lari pergi. Saat lari itulah, suara tabuhan gong diikuti suara kendang, terdengar lagi.

Suara gamelan itu, terdengar keras, lengkap dengan suara tertawa yang bersahut-sahutan, dan Widya melihat sanggar kosong itu, dipenuhi semua yang tidak Widya lihat saat tiba di tempat ini.

Dari ujung ke ujung, penuh sesak, banyak sekali yang dilihat Widya, ada yang melotot dari yang wajahnya separoh, sampe yang tidak punya wajah.

Dari yang pendek, sampai yang tingginya setinggi pohon beringin. Mereka memenuhi sanggar dan sekitarnya.

Widya mulai menangis. Suara yang nyaris memenuhi telinga Widya dan hampir membuatnya gila itu tiba-tiba berhenti.

Baca Juga: Terkuak! Penyebab Para Dedemit Tidak Terima dengan Perbuatan Bima dan Ayu di Cerita Nyata KKN di Desa PenariBaca Juga: Ternyata Begini Sosok Anak Bima Asli dengan Badarawuhi Kisah Nyata KKN di Desa Penari Versi Widya Lengkap

Widya melihat, di depannya, ada yang sedang menari, tariannya hampir membuat semua yang ada di sana melihatnya.

Di sana, Widya menyadari yang menari itu Ayu. Matanya Ayu sembab, seperti sudah menangis lama, tapi gelagat ekspresi wajahnya seperti menyuruh Widya lari, lari, tanpa tahu apa yang terjadi.

Widya langsung lari, melewati kerumunan yang sedang melihat Ayu menari di sanggar.

Widya memanjat tempat itu, menangis sejadi-jadinya. Sampai di jalan setapak, Widya dengar anjing menggonggong, tidak beberapa lama, anjing hitam keluar dari semak belukar, setelah melihat Widya, anjing itu lari, Widya mengikuti anjing itu.

Begitulah kronologi nyata hilangnya Widya sebelum Bima dan Ayu meninggal dalam cerita asli KKN di Desa Penari yang ditulis SimpleMan dan viral di Twitter pada 2019.***

 

 

Editor: Septia Annur Rizkia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x