Setelah kedua orang tuanya tiada, Ambar dan Dika pun pergi ke sebuah panti jompo milik sabahat orang tuanya yang berada di Bandung.
Di panti jompo tersebut ada Nenek Ani, Kakek Farid serta Oma Ida yang diurus oleh suster Rina, pacar Agus.
Suatu hari cucu Oma Ida yang bernama Arthur berkunjung ke panti jompo tersebut untuk merayakan lebaran bersama.
Hingga terjadilah hal yang tidak diharapkan. Arthur membawa patung perempuan tanpa kepala dan piringan hitam yang ia temukan di ruangan bawah tanah.
Dari situlah, teror hantu Ivanna dimulai. Dengan kemampuan yang dimiliki Ambar setelah melakukan operasi mata, ia bisa melihat hal-hal yang tak terlihat oleh kebanyakan orang.
Melalui kemampuan khusus, Ambar bisa mengetahui masa kelam sosok perempuan Belanda bernama Ivanna van Dijk yang meninggal di gedung yang mereka tempati.
Dikisahkan, Ivanna van Dijk meninggal secara tragis setelah kepalanya dipenggal oleh tentara Jepang yang mengkhianatinya.
Ivanna van Dijk merupakan korban dari ketidakadilan di masa transisi antara penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.