Ungkapan tersebut menjadi pertanda Widya bahwa akan ada sesuatu yang terjadi di tempat yang akan menjadi lokasi KKN nya itu.
Bersama Bima, Ayu, Nur, Anton dan Wahyu, Widya tidak menyangka bahwa perjalanan nya kali ini berubah menjadi malapetaka yang akan merenggut nyawa kedua temannya.
Seiring dengan kegiatan KKN mereka di Desa tersebut, Widya dan teman-teman kerap kali mendapat gangguan-gangguan mistis, terutama pada dirinya dan Nur.
“Badarawuhi" ujar Mbah Buyut selaku tetua Desa tersebut yang mengungkapkan sosok penari yang kerap kali mengganggu Widya dan Nur.
Puncaknya, dua diantara teman Widya telah terikat perjanjian dengan sang penari. Sehingga mereka tidak bisa kembali dengan selamat dari tempat mereka yang disebut dengan Desa Penari.***