Network
Perjanjian dengan iblis tersebut dilakukan agar mereka mendapatkan kesejahteraan hidup.
Baca Juga: Mempunyai Aura Mantri Sinoraja, Weton Rabu Pon Jaya Berpangkat dan Wibawa
Praktik pesugihan itu mereka mensyaratkan adanya tumbal manusia bagi iblis.
Umar dan Asti belum menyadari jika desa tempat mereka bekerja merupakan desa yang penduduknya sebagian besar adalah penganut ilmu sesat.
Ketika menjalankan tugas, mereka cukup kesulitan. Itu semua dikarenakan sulitnya akses jalan yang harus mereka lalui.
Belum lagi hambatan lainnya, jarak antar rumah cukup jauh, sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
Baca Juga: Keistimewaan Rabu Pon Menurut Hitungan Jawa, Begini Hasil Neptunya
Karena merasa tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat, terpaksa mereka tinggal di desa tersebut hingga beberapa hari.
Hingga suatu hari, Umar bertemu dengan seorang gadis bernama Rajeng. Seiring berjalannya waktu, merekapun jatuh cinta.
Umar dan Rajeng memutuskan untuk menjalin hubungan asmara. Namun, tanpa Umar ketahui, sebenarnya Rajeng memiliki sumpah perjanjian dengan kedua orang tua angkatnya. Rajeng adalah penerus ilmu sesat orang tuanya.
