Film ini berfokus pada apa yang Bayona sebut sebagai “kemurahan hati” dari tindakan tersebut daripada mengeksploitasinya untuk mendapatkan nilai kejutan.
“Ini adalah kisah mengerikan yang tidak pernah terfokus pada kengeriannya,” ujarnya kepada BBC. “Cara kami mendekati cerita ini justru sebaliknya.
Fokusnya adalah pada aspek kemanusiaan dari cerita ini dan pada persahabatan, pada kemurahan hati ekstrim yang mereka miliki terhadap satu sama lain.”
Saat kelompok tersebut menunggu salju mulai mencair di musim semi yang mencair, bencana lebih lanjut terjadi ketika, pada tanggal 29 Oktober, dua longsoran salju berturut-turut mengubur badan pesawat di salju, menewaskan delapan orang lagi dan menjebak sisanya di dalam untuk tiga orang.
Mereka yang selamat harus bergantung pada jenazah yang dikuburkan di samping mereka untuk mendapatkan makanan.
“Kami berusaha menjaga selera humor kami,” kata Canessa tentang hari-hari ketika mereka dilanda longsoran salju.
Baca Juga: Bantuan UMKM 2024 Kapan Cair? Rp700 Ribu Siap Cair untuk KTP Kategori Ini
“Selera humor sangat penting dalam hidup. Penting untuk menertawakan kondisi diri sendiri. Itu membuat Anda terus maju. Jadi, jika Anda memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, Anda akan mengatakannya dan jika Anda memiliki sesuatu yang sedih untuk dikatakan, Anda akan menyimpannya. Dirimu sendiri. Kami selalu bekerja sama untuk mencoba membangkitkan semangat.”
Editor: Nur Umar