Peristiwa Sejarah 25 Juli di Indonesia: Wafatnya KH Hasyim Asyari Pendiri Nahdatul Ulama

25 Juli 2021, 05:15 WIB
Potret pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari. /Antara

UTARA TIMES - KH Hasyim Asy'ari lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada 14 Februari 1871.

Beliau kemudian meninggal dunia pada tanggal 25 Juli 1947 di kota dan provinsi yang sama. Pemakamannya sendiri berlokasi di Tebu Ireng, salah satu daerah di Jombang.

KH Hasyim Asyari tercatat sebagai salah seorang pahlawan nasional, sekaligus pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Review Buku Ahmet T. Kuru: Islam, Otoritarianisme dan Ketertinggalan

KH Hasyim Asyari sendiri juga merupakan kakek Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal dengan Gus Dur, yang merupakan Presiden Republik Indonesia ke-3.

Beliau pertama kali belajar dasar-dasar agama dari ayah dan kakeknya, dan sejak berusia 15 tahun sudah mulai berkelana menimba ilmu di berbagai pesantren.

Pada tahun 1892, beliau berangkat ke Mekah dan berguru pada Syekh Ahmad Khatib Minangkabau, dan beberapa intelektual lain.

Perjuangan beliau sendiri ditandai dengan kepulangannya dari Mekah tahun 1899, untuk kemudian mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng.

Baca Juga: Lama Tidak Sekolah, Begini Bunyi Pancasila Menjelang HUT RI ke-76

Pesantren tersebut kemudian menjadi salah satu pesantren besar di Indonesia, dan memegang peranan penting dalam perjuangan umat Islam.

Kemudian KH Hasyim Asy'ari juga turut menjadi salah satu pendiri Nahdlatul Ulama pada tahun 1926.

Pendirian organisasi ini sendiri merupakan satu bentuk pernyataan tegas kebangkitan ulama, yang juga turut berperan besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.

Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren, ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru.

Sekitar 74 tahun yang lalu, beliau meninggal dunia di bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 25 Juli 1947 disaat Indonesia sebetulnya telah memulai menghirup udara kemerdekaan namun membawa duka yang mendalam atas meninggalnya pendiri Nahdatul ulama.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler