Peristiwa Hari Ini 27 Juli di Dunia: Berakhirnya Gencatan Senjata dan Terciptanya Dua Korea

27 Juli 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi Gencatan Senjata Korea Utara dan Korea Selatan /aset prmn/

UTARA TIMES - Perang Korea adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang terjadi sejak 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953.

Perang ini juga disebut perang yang dimandatkan antara Amerika Serikat bersama sekutu PBB-nya dengan komunis Republik Rakyat Tiongkok yang bekerja sama dengan Uni Soviet yang juga merupakan anggota PBB.

Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan adalah Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.

Baca Juga: Mensos Percepat Salurkan BST, BPNT, Kartu Sembako dan PKH, Ringankan Beban Masyarakat Terdampak PPKM Level 4

Sekutu Korea Utara, seperti Republik Rakyat Tiongkok menyediakan kekuatan militer, sementara Uni Soviet yang menyediakan penasihat perang, pilot pesawat, dan juga persenjataan untuk pasukan Tiongkok dan Korea Utara.

Pada jalannya perang, Invasi Korea Utara membuat Amerika Serikat khawatir itu adalah langkah pertama dalam upaya komunis ingin menghegemoni dunia. Amerika serikat pun harus memutuskan untuk terlibat turun ke medan perang.

Awalnya perang ini bersifat bertahan di Korea Selatan untuk mengusir arus komunis dari selatan, namun militer Korea Utara jauh lebih terlatih dan lengkap peralatanya.

Suhu udara saat itu pun menjadi fenomena tersendiri bagi tentara Amerika serikat, karena Korea mencatatkan salah satu musim terpanas dan terkering dalam sejarah.

Pada akhir panas Presiden Harry Truman dan Jenderal MacArthur memutuskan tujuan perang baru. Bagi sekutu dalam perang korea ini menjadi ofensif untuk membebaskan utara dari paham komunisme.

Baca Juga: Jadwal TV SCTV Hari Ini Selasa 20 Juni 2021, Ada Buku Harian Seoarang Istri, Love Story the Series

Awalnya strategi baru ini sukses, serangan amfibi di Kota Incheon mendorong Korea Utara keluar dari Seoul dan kembali ke wilayahnya sesuai pembagian garis parallel ke-38.

Namun, setelah pasukan Amerika Serikat melintasi perbatasan dan menuju ke Utara melalui sungai Yalu yang merupakan perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok, Beijing mulai khawatir dan menyebutnya sebagai agresi bersenjata terhadap wilayah Tiongkok.

Mao Zedong selaku pemimpin Tiongkok lalu mengirim pasukan ke Korea Utara dan memperingatkan Amerika Serikat untuk menjauh dari perbatasan sungai Yalu terkecuali jika memang ingin perang dengan skala yang besar.

Selama dua tahun konlik Amerika Serikat terus memborbardir Korea Utara meski Uni Soviet menyediakan bantuan udara, membuat pertempuran tersebut menemui jalan buntu.

Baca Juga: Puisi Kemerdekaan Jelang HUT RI ke-76: Kemerdekaan Bagi Tenaga Kesehatan

Hingga pada akhirnya, perang ini berakhir pada tanggak 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata.

Presiden Korea Selatan, Syngman Rhee menolak menandatanganinya karena masih ingin mengalahkan Korea Utara namun berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Namun secara resmi, perang ini belum berakhir sampai hingga saat ini, ketika usia gencatan senjata baik Korea Utara dengan Korea Selatan sudah 68 tahun.***

 

Editor: Mutohirin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler