UTARA TIMES - Tanggal 17 November bertepatan dengan Hari Kanker Paru Paru Sedunia. Kanker Paru Paru sendiri merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan dari seluruh penyakit lainnya.
Menurut data Global Cancer Statistic pada tahun 2020 terdapat 1.796.144 juta jiwa yang meninggal diakibatkan oleh kanker paru-paru.
Sedangkan di Indonesia sendiri terjadi peningkatan angka kematian disebabkan oleh kanker paru-paru, dari 26.069 jiwa di tahun 2018 meningkat menjadi 34.783 jiwa di tahun 2020.
Kanker paru paru bukanlah penyakit menular, namun termasuk dalam penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolic tubuh.
Sedangkan menurut WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa kanker paru-paru disebabkan oleh kerusakan gen.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Surabaya pada 18 November 2021, Tersedia Vaksin Sinovac Dosis 1 dan 2
Sayangnya belum ada alat atau tekhnologi yang mampu mendiagnosis gejala kanker paru-paru lebih awal, mayoritas penderitanya baru terdeteksi ketika penyakitnya sudah parah.
Ini juga menjadi salah satu alasan dan penyebab kenapa penderita kanker paru-paru semakin tinggi jumlahnya dari tahun ke tahun.
Namun demikian, penyebab dari kanker paru paru ini bisa dicegah dengan beragai cara, Salah satunya hidup sehat, pola makanan yang teratur, tidak merokok, dan juga olahraga yang cukup.
Baca Juga: SIMAK Jadwal Lengkap dan Link Live Streaming Indonesia Masters 2021
Paru paru banyak dipengaruhi oleh kualitas udara yang kita hirup, maka penting untuk mengindari asap rokok apalagi menjadi perokok aktif karena akan lebih berpotensi terpapar kanker paru-paru.
Maka adanya peringatan Hari Kanker Paru Paru Sedunia pada tanggal 17 November ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia untuk mencegah penyebab kanker paru-paru.
Peringatan Hari Kanker Paru Paru Sedunia pada tanggal 17 November juga himbauan kepada seluruh masyarakat dunia tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru.
Baca Juga: Sempat Viral, Berikut Lirik Lagu dan CHORD Gitar It’s Only Me dari Kaleb J
Agar peduli dengan kebersihan kadar udara, dan memahami dampak yang buruk dari penyakit kanker paru-paru yang berujung kematian.***