Berikut 2 Amalan yang di Wariskan Sunan Gunung Jati untuk Masyarakat

23 Maret 2022, 23:10 WIB
ilustrasi fakir miskin. /pixabay.com/billycm

UTARA TIMES – Diantara Walisongo yang menyebarkan agama islam di Pulau Jawa, salah satunya bernama Sunan Gunung Jati yang menyebarkan di daerah Cirebon, sehingga banyak amalan yang diwariskan untuk masyarakat setempat.

Selain itu juga Sunan Gunung Jati adalah seorang kepala pemerintah daerah setempat yang kental dengan amalan-amalan sholeh yang bisa diikuti masyarakat.

Sunan Gunung Jati melakukan amalan penting ini dengan bertujuan agar masyarakat setempat bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Cerita Sejarah Sunan Gunung Jati yang Menggembara di Waktu Kecil

Dalam kepemimpinan Sunan Gunung Jati penuh dengan kearifan dan kebujaksanaan, hal ini terbukti banyak peninggalan besejarah yang masih dijaga serta amalan-amalan yang masih terus dijalankan.

Dilansir Utara Times dari Portal Majalengka, bahwa ajaran Sunan Gunung Jati dituangkan dalam tutur atau jawokan kemudian menjadi sebuah ajaran atau pedoman hidup.

Masyarakat mengenalnya dengan ajaran Sunan Gunung Jati. 

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Prediksi Kolombia vs Bolivia, Jadwal Tanding 25 Maret 2022 Pagi Hari

Ada 2 ajaran yang masih dijaga dan diamalkan oleh keturunan dan Masyarakat Cirebon yaitu:

  1. Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin
  2. Sugih Bli Rerawat, Mlarat Bli Gegulat

Pertama, Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin secara harfiah arti dari wasiat tersebut ialah, 'Saya titip tajug (sejenis mushalla atau langgar yang dipergunakan pula buat mengaji) dan fakir miskin.'

Lewat wasiat tersebut, Sunan Gunung Jati mengajarkan kita untuk saling menjaga rumah ibadah atau tempat belajar mengaji dan sejenisnya.

Baca Juga: 24 Maret 2022 Tanggal Berapa dalam Kalender Hijriyah? Simak Penjelasan Berikut ini

Tak heran Sunan Gunung Jati meninggalkan banyak bangunan Masjid, Langgar, petilasan dan tempat lainnya berkaitan dengan Tajug.

Bahkan mahar Sunan Gunung Jati kepada istrinya Nyi Pakungwati dihadiahkan Masjid Pakungwati yang saat ini bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Kemudian Sunan Gunung Jati mengajarkan tentang bagaimana kita membantu masyarakat Fakir dan Miskin.

Poin inti dari wasiat Sunan Gunung Hati adalah keberadaan tajug dan fakir miskin senantiasa diopeni, dijaga dan diperhatikan.

Baca Juga: Sinopsis Film Aksi Mad Max Fury Road, yang Akan Tayang Di Bioskop TransTV Malam ini

Kendati tidak sepopuler bila dibandingkan wasiat pertama di atas, sebagian masyarakat Cirebon juga mengenal mutiara pesan lain yang juga diyakini bersumber dari Syekh Syarif Hidayatullah.

Pesan kedua tersebut berbunyi, 'Sugih bli rerawat, mlarat bli gegulat,' artinya 'menjadi kaya bukan untuk pribadi, menjadi miskin, bukan untuk menjadi beban bagi orang lain.'

Jadi bagi masyarakat Cirebon bahwa ketika kita diberi rezeki lebih itu berarti ada hak yang dimiliki orang lain khususnya Fakir dan Miskin.

Baca Juga: Orang Sakit Boleh Tidak Puasa Ramadhan? Ini Jawaban KH Sahal Mahfudz

Kemudian ketika kita belum mendapatkan rezeki yang cukup, maka kita tidak boleh mebebabkan orang lain apalagi melakukan hal yang menyimpang dari norma agama. 

Dua wasiat yang ditururkan turun temurun merupakan pesan Sunun Gunung Jati.

Keduanya saling menguatkan, yaitu di samping mengingatkan umat Islam supaya menghidupi tempat ibadah dan majelis tempat menimba ilmu.

Kemudian juga mendorong kepada golongan orang yang kuat dan mampu agar senantiasa memiliki empati dan kepedulian kepada fakir miskin atau kelompok yang lemah dalam berbagai seginya baik lemah secara ekonomi, ilmu maupun politik.

Baca Juga: Cerita Sejarah Sunan Gunung Jati yang Menggembara di Waktu Kecil

Sementara pesan kedua secara tersirat menekankan supaya golongan lemah yang mendapatkan uluran tangan atau santunan dari  orang lain tidak menjadi bergantung selamanya pada bantuan orang lain tersebut.

Melainkan mereka nantinya juga dituntut bisa mengembangkan kehidupan yang mandiri dalam berbagai aspeknya. 

Banyak pesan lainnya yang dituturkan Sunan Gunung kepada masyarakat dalam berbagai bentuk, baik simbol budaya, tutur, jawokan dan lainnya.

Baca Juga: Orang Sakit Boleh Tidak Puasa Ramadhan? Ini Jawaban KH Sahal Mahfudz

Demikian informasi mengenai berikut 2 amalan yang di wariskan Sunan Gunung Jati untuk masyarakat***

 

Artikel ini pernah tayang di Portal Majalengka dengan judul INILAH 2 AJARAN Sunan Gunung Jati yang Harus Jadi Pedoman Orang Cirebon

Editor: Nur Umar

Sumber: Portal Majalengka

Tags

Terkini

Terpopuler