Cerita Sejarah Pangeran Saba Kingkin Anak dari Sunan Gunung Jati yang Sakti Mandraguna

30 Maret 2022, 21:35 WIB
Ilustrasi membaca buku, /Freepik

UTARA TIMES – Mengenai cerita sejarah Pangeran Saba Kingkin yang merupakan anak Sunan Gunung Jati dengan Nyimas Kawunganten, merupakan pangeran sakti Mandraguna.

Ketenaran anak Sunan Gunung Jati, Pangeran Saba Kingkin yang sakti mandraguna ini membuat iri Prabu Pucuk Umun iri.

Pangeran Saba Kingkin yang sakti mandraguna selain anak dari Sunan Gunung Jati, juga merupakan cucu dari Prabu Surosowan.

Selain itu juga ternyata hubungan antara Pangeran Saba Kingkin anak Sunan Gunung Jati yang sakti mandragunadengan Prabu Pucuk Umun adalah paman dan keponakan.

Baca Juga: Ganjil Genap Hari Ini Kamis 31 Maret 2022 Wilayah Ibu Kota DKI Jakarta: Ada Lokasi dan Jam Operasi

Sebagaimana dilansir Utara Times dari Portal Majalengka, bahwa paman dan keponakan ini bersitegang, karena rasa iri yang ada di dalam hati Prabu Pucuk Umun kepada keponakannya. Pangeran Saba Kingkin dalam mengajarkan Islam sangat pesat di Banten, hingga memiliki banyak pengikut.

Sedangkan Prabu Pucuk Umun bersikeras untuk mempertahankan ajaran Sunda Wiwitan di Banten. Prabu Pucuk Umun yang menjadi pewaris takhta dari ayahnya Prabu Surosowan menjadi bupati di Banten.

Rasa iri yang dimiliki Prabu Pucuk Umun  inilah hingga dia menantang Pangeran Pucuk Pangeran untuk bertarung berupa pertarungan ayam jago yang dia miliki.

Baca Juga: Shalat Sunnah Rawatib, Lengkap Dengan Penjelasan, Niat dan Keutamaannya

Menjadi taruhan besar adu ayam jago iniPrabu Pucuk Umun akan berikan kekuasaannya jika ayam jagonya kalah.

Namun bila sebaliknya ayam jago Pangeran Saba Kingkin yang kalah, sang Pangeran harus tunduk pada dirinya dan tidak menyebarkan ajaran Islam lagi.

Tantangan ini diterima Pangeran Saba Kingkin, diceritakan dengan keramat dan juga kesaktian yang dimilikinya.

Konon ayam jago milik Sultan Maulana Hasanudin adalah penjelmaan salah seorang pengawal sekaligus penasehatnya yang bernama Syekh Muhammad Sholeh.

Baca Juga: Link Download MP3 Juz ke-8 Al-Quran Disertai Kisah Nabi Nuh dan Kaumnya Berdasarkan QS. Al-A’raf: 59-64

Syekh Muhammad Sholeh yang kini makamnya bisa kita temui di Gunung santri Bojonegoro. Dia adalah murid Sunan Ampel, karena ketinggian ilmunya dan atas kehendak Allah dia mengubah dirinya menjadi ayam jago.

Adu jago pun dimulai, bukan hanya adu jago sajaPrabu Pucuk Umun ternyata telah mempersiapkan rencana jahat. Ketika dia kalah dia akan menyerang Pangeran Saba Kingkin dengan pasukannya yang sudah dibekali senjata.

Benar saja, ayam jago Prabu Pucuk Umun kalah dan dia semakin geram lalu kemudian Prabu Pucuk Umun menyerang Pangeran Saba Kingkin.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 SD MI Halaman 139: Menghitung Tinggi Air dalam Tabung

Namun naas pasukan Prabu Pucuk Umun kembali kalah dalam peperangan, karena keramat dan kesaktian yang dimiliki Pangeran Saba Kingkin dan para pengikutnya.

Merasa terpojok dan kalah, akhirnya Prabu Pucuk Umun pergi melarikan diri ke selatan ke pedalaman Rangkas yang sekarang dikenal dengan nama suku Baduy.

Sementara itu para pengikut Prabu Pucuk Umun lainnya yang sebagian besar terdiri dari penggawa dan pendeta lantas menyatakan masuk Islam.

Atas keberhasilannya Pangeran Saba Kingkin diangkat oleh Sultan Demak sebagai Bupati Banten. Pemerintahan di Banten Girang kemudian dipindahkan ke Banten utara pulau Jawa.

Baca Juga: Tinggal Klik, Link Twibbon Menyambut Ramadhan 2022 Bisa Dibagikan di WhatsApp, Facebook, atau Instagram

Dari sinilah tangan dingin Pangeran Saba Kingkin terbukti mampu memajukan segala bidang, ketika pada akhirnya Banten berubah menjadi Kesultanan.

Pangeran Saba Kingkin tetap dipertahankan dan resmi menjadi sultan pertama di Banten. Untuk memperkuat posisi pemerintahan Pangeran Saba Kingkin membuat keraton yang diberi nama Keraton Surosowan.

Hal ini diabadikan dalam prasasti tembaga berhuruf Arab yang dibuat oleh Sultan Abdul Nazar. Kesultanan Banten resmi menjadi kerajaan Islam di Banten dengan nama negeri Surosowan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 SMP Halaman 217: Uji Kompetensi 8 Menentukan Luas Permukaan Limas

Pangeran Saba Kingkin wafat pada tahun 1570 M di usia 91 tahun, dan dimakamkan di samping Masjid Agung Banten.

Pangeran Saba Kingkin merupakan penguasa yang sangat bijaksana. Oleh karena itu setelah dia wafat, rakyatnya memberikan gelar Anumerta Pangeran Surosowan penambahan Saba Kingkin. wallahu'alam bishowab.

Demikian informasi mengenai cerita sejarah Pangeran Saba Kingkin anak dari Sunan Gunung Jati yang sakti mandraguna. ***

 

 

Artikel ini pernah tayang di Poral Majalengka dengan judul Keramat Kesaktian Pangeran Saba Kingkin, Putra Sunan Gunung Jati Kalahkan Prabu Pucuk Umun

Editor: Nur Umar

Sumber: Portal Majalengka

Tags

Terkini

Terpopuler