Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Sebagai Hari Raya Kurban? Berikut Sejarahnya

3 Juli 2022, 13:40 WIB
Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Sebagai Hari Raya Kurban? Berikut Sejarahnya / Freepik/Creative_hat

UTARA TIMES - Umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha 2022 dalam waktu dekat yang disebut juga hari raya kurban, mengapa? Berikut sejarah yang perlu diketahui.

Idul Adha 2022 diperingati setiap tahunnya, taukah anda tentang sejarah mengapa hari raya ini disebut juga hari raya kurban?

Selain penyebutan sebagai hari raya kurban, Idul Adha 2022 juga disebut sebagai lebaran haji, ini sejarah dari penyebutan hari raya tersebut.

Sebagaimana yang diketahui hari raya Idul Adha 2022 jatuh pada 10 Juli 2022, disebut juga sebagai hari raya kurban simak sejarah penting berikut.

Pada dasarnya hari raya Idul Adha 2022 diperingati setiap tahunnya disebut juga sebagai hari raya kurban, cari tau sejarah disini.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar PSIS vs Bhayangkara FC Piala Presiden 2022, Gratis Nonton Siaran Langsung!

Erat kaitannya dengan Nabi Ibrahim, hari raya Idul Adha disebut juga sebagai hari raya kurban, mengapa? Selengkapnya sejarah tentang peristiwa tersebut.

Berikut sejarah tentang penamaan hari raya Idul Adha yang disebut juga sebagai hari raya kurban yang wajib untuk diketahui.

Disebut sebagai hari raya kurban, awal mula sejarah dari peristiwa ini adalah saat Nabi Ibrahim belum juga dikaruniai seorang anak.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022, Ini Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1443 Hijriyah, Lengkap Teks Arab hingga Terjemahan

Kemudian, Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak bernama Ismail oleh Allah yang nantinya akan menjadi Nabi bagi umat Islam.

Namun, saat usia Ismail menginjak remaja Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah yamg berisikan mimpi untuk menyembelih sang anak, Nabi Ismail.

Nabi Ibrahim adalah sosok nabi yang patuh, lalu Nabi Ibrahim mengorbakan anak semata wayangnya yang telah lama didambakan katema Allah.

Baca Juga: Dampak Purnama Rusa Super 14 Juli 2022 Bagi Bumi, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya

Lalu, Allah SWT berfirman dalam Surah An Nahl ayat 120 yang artinya sebagai berikut:

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah),"

Wahyu yang didapatkan Nabi Ibrahim disampaikan kepada anaknya, Nabi Ismail, yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Ash Shaffat ayat 102, yang artinya:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!", Ismail menjawab: Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Dengan ketakwaan yang dimiliki Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kemudian Allah gantikan Nabi Ismail yang hemdak disembelih dengan seekor domba.

Baca Juga: Terbaru! Daftar Film Bioskop Tayang Juli 2022: dari Genre Horor Ivanna hingga Roman Bukan Cinderella

Demikian, sejarah mengapa hari raya Idul Adha disebut sebagai hari raya kurban yang wajib untuk diketahui.***

 

Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler