Kronologi Penyebab Terjadinya Peristiwa Karbala dan Kematian Husain Bin Ali yang Terjadi pada 10 Muharram 61 H

2 Agustus 2022, 14:20 WIB
Begini Kronologi Penyebab Terjadinya Peristiwa Karbala dan Kematian Husain Bin Ali yang Terjadi pada 10 Muharram 61 H /arrahim.id/

UTARA TIMES - Salah satu hal yang perlu diketahui dari peristiwa Karbala adalah kronologi penyebab terjadi peristiwa Karbala pada 10 Muharram 61 H, simak informasinya berikut ini.

berikut ini akan dijelaskan kronologi penyebab terjadinya peristiwa Karbala hingga meninggalnya Husain Bin Ali dalam ulasan ini.

Diketahui pada bulan Muharram atau bulan Suro ini juga terdapat beberapa peristiwa penting salah satunya adalah peristiwa Karbala, lalu bagaimana kronologi penyebab terjadinya peristiwa Karbala.

Berikut ini penjelasan kronologi penyebab terjadinya peristiwa Karbala yang menyebabkan meninggalnya cucu dari Rasulullah Saw pada 10 Muharram 61 H atau 9/10 Oktober 680 M, simak penjelasanya dalam ulasan ini.

Perlu diketahui peristiwa Karbala merupakan peristiwa kelam dalam sejarah umat Islam, peristiwa itu adalah Perang Karbala dan terbunuhnya cucu Nabi Muhammad Saw, yakni Husain bin Ali.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 4 SD MI Halaman 8, Coba Nyatakan Bagian yang Diarsir ke dalam Bentuk Pecahan

Sebagaimana dilansir Utara Times dari berbagai sumber, berikut penjelasan kronologi penyebab terjadinya peristiwa Karbala dan meninggalnya Sayyidina Husain bin Ali.

Ternyata salah satu penyebab atau alasan Yazid bin Muawiyah tidak terima karena Husain bin Ali tidak berjanji setia Yazid bin Muawiyah. Sedangkan Husain bin Ali menganggap alasan dan kekuasaan Yazid tidak sah dan tidak sah, yang bertentangan dengan Perjanjian Hasan dan Muawiyah.

Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, kekhalifahan diteruskan oleh Hasan bin Ali. Namun Muawiyah mengumumkan secara sepihak bahwa ia adalah khalifah yang memimpin seluruh umat Islam.

Baca Juga: Mengenal Kuala Kencana, Kota Modern Pertama di Timika, Papua, Indonesia

Padahal waktu itu umat Islim, terutama orang-orang di Irak, jauh lebih mempercayai Hasan sebagai pemimpin daripada Muawiyah.

Kemudian Hasan Bin Ali kemudian ingin mengakhiri dualisme kekuasaan dengan membuat kesepakatan bersama Muawiyah.

Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut menyebutkan, Hasan akan menjadi khalifah setelah Muawiyah. Jika terjadi sesuatu kepada Hasan, maka kepemimpinan akan diambil alih oleh Husein.

dengan adanya kesepakatan tersebut membuat Yazid bin Muawiyah merasa cemas karena ia takut rezimnya bisa digulingkan.

Husain Bin Ali kemudian pergi ke Mekkah selama enam bulan. Selama disana, ia menerima banyak surat dari Kufah yang memintanya menjadi imam karena di Kufah sudah tidak memiliki imam.

Baca Juga: Jadwal Kapal PELNI KM Kelimutu Agustus 2022 Lengkap Rute, dan Harga Tiket, Lihat di Sini!

Imam Husain kemudian mengirim keponakannya, Muslim bin Aqil, ke Kufah untuk memastikan kebenaran permintaan tersebut.

Muslim diterima dengan baik di Kufah. Bahkan hampir seluruh warga membaiat Imam Husain melalui dirinya, sehingga ia mengirim surat yang menyatakan keadaan di Kufah aman.

Akan tetapi kedatangan gubernur baru yaitu Ubaidillah bin Ziyad mengubah segalanya. Muslim dan teman–temannya dibunuh tanpa adanya protes dari rakyat Kufah.

Yazid kemudian mengancam akan membunuh Imam Husain lewat Amr bin Sa’ad bin al’Ash. Akan tetapi rencana pembunuhan itu gagal, karena Imam Husain telah meninggalkan Mekkah.

Imam Husein sempat diminta agar tidak berangkat menuju Kufah, namun beliau tetap bersikeras. Dalam perjalanan, muncul kabar bahwa Muslim telah dibunuh. Namun Imam Husein tetap menuju Kufah sampai rombongan Imam Husain tiba di Karbala pada 2 Muharram 61 H.

Baca Juga: Ini Sinopsis Pengabdi Setan 2: Communion, Kisah Horor yang Penuh Teror

Ketika Husain bin Ali dan pasukan berada di sana mereka dihadang oleh 1000 orang pasukan tentara Bani Umayyah di bawah komando Hurr bin Yazid.

Akan tetapi, Muawiyah mengingkari kesepakatan tersebut. Ketika Hasan meninggal karena diracun, Muawiyah menyerahkan kepemimpinan kepada anaknya sendiri yaitu Yazid bin Muawiyah secara sepihak, bukan mengangkat Husain sebagai pemimpin.

Setelah Muawiyah wafat, Yazid kemudian memberikan perintah kepada Walid bin Utbah, Gubernur Madinah untuk meminta bai’at Husain untuknya. Namun permintaan itu ditolak.

Di lain pihak setelah kematian Hasan, Husain mulai mengumpulkan para pengikutnya menjadi suatu kelompok keagamaan yang memiliki muatan politik yang kental dan berseberangan dengan rezim Umayyah.

Baca Juga: Link OnlyFans Mariam Hadid Diburu Netizen, Ini Sosok Perempuan Kontroversial yang Viral di TikTok

Demikian ulasan mengenai penjelasan kronologi penyebab terjadinya peristiwa Karbala dan meninggalnya cucu Rasulullah SAW.***

 

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Kabar Lumajang

Tags

Terkini

Terpopuler