Begini Kronologi Terjadinya Perang Karbala Dalam Sejarah Umat Islam dan Meninggalnya Husain Bin Ali

3 Agustus 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Begini Kronologi Terjadinya Perang Karbala Dalam Sejarah Umat Islam dan Meninggalnya Husain Bin Ali /Public Domain/

UTARA TIMES - Berikut ini akan dijelaskan kronologi terjadinya perang Karbala hingga meninggalnya Husain Bin Ali dalam ulasan ini.

Salah satu hal yang perlu diketahui dari peristiwa Karbala adalah kronologi terjadi perang Karbala pada 10 Muharram 61 H, simak informasinya berikut ini.

Berikut ini penjelasan kronologi terjadinya perang Karbala yang menyebabkan meninggalnya cucu dari Rasulullah Saw pada 10 Muharram 61 H atau 9/10 Oktober 680 M, simak penjelasanya dalam ulasan ini.

Diketahui pada bulan Muharram atau bulan Suro ini juga terdapat beberapa peristiwa penting salah satunya adalah peristiwa Karbala, lalu bagaimana kronologi terjadinya perang Karbala.

Perlu diketahui perang Karbala merupakan peristiwa kelam dalam sejarah umat Islam, peristiwa itu adalah petempuran di tanah Karbala dan terbunuhnya cucu Nabi Muhammad SAW, yakni Husain Bin Ali.

Baca Juga: Umur Valencia Tanoesoedibjo Tunangan Kevin Sanjaya, Lengkap Instagram, Biodata, hingga Pekerjaan

Sebagaimana dilansir Utara Times dari berbagai sumber, berikut penjelasan kronologi terjadinya perang Karbala dan meninggalnya Sayyidina Husain Bin Ali.

Ternyata salah satu penyebab atau alasan Yazid Bin Muawiyah tidak terima karena Husain bin Ali tidak berjanji setia Yazid Bin Muawiyah. Sedangkan Husain Bin Ali menganggap alasan dan kekuasaan Yazid tidak sah dan bertentangan dengan Perjanjian Hasan dan Muawiyah.

Setelah Ali Bin Abi Thalib wafat, kekhalifahan diteruskan oleh Hasan Bin Ali. Namun Muawiyah mengumumkan secara sepihak bahwa ia adalah khalifah yang memimpin seluruh umat Islam

Padahal waktu itu umat Islim, terutama orang-orang di Irak, jauh lebih mempercayai Hasan sebagai pemimpin daripada Muawiyah.

Kemudian Hasan Bin Ali kemudian ingin mengakhiri dualisme kekuasaan dengan membuat kesepakatan bersama Muawiyah.

Baca Juga: Cara Main Tes Love Language yang Viral di TikTok, Ini Link Bahasa Cinta yang Kamu Miliki!

Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut menyebutkan, Hasan akan menjadi khalifah setelah Muawiyah. Jika terjadi sesuatu kepada Hasan, maka kepemimpinan akan diambil alih oleh Husein.

dengan adanya kesepakatan tersebut membuat Yazid Bin Muawiyah merasa cemas karena ia takut rezimnya bisa digulingkan.

Husain Bin Ali kemudian pergi ke Mekkah selama enam bulan. Selama disana, ia menerima banyak surat dari Kufah yang memintanya menjadi imam karena di Kufah sudah tidak memiliki imam.

Imam Husain kemudian mengirim keponakannya, Muslim bin Aqil, ke Kufah untuk memastikan kebenaran permintaan tersebut.

Baca Juga: Link Tes Love Language yang Viral di Twitter hingga TikTok, Begini Cara Mainnya!

Muslim diterima dengan baik di Kufah. Bahkan hampir seluruh warga membaiat Imam Husain melalui dirinya, sehingga ia mengirim surat yang menyatakan keadaan di Kufah aman.

Akan tetapi kedatangan gubernur baru yaitu Ubaidillah bin Ziyad mengubah segalanya. Muslim dan teman–temannya dibunuh tanpa adanya protes dari rakyat Kufah.

Yazid kemudian mengancam akan membunuh Imam Husain lewat Amr bin Sa’ad bin al’Ash. Akan tetapi rencana pembunuhan itu gagal, karena Imam Husain telah meninggalkan Mekkah.

Imam Husein sempat diminta agar tidak berangkat menuju Kufah, namun beliau tetap bersikeras. Dalam perjalanan, muncul kabar bahwa Muslim telah dibunuh. Namun Imam Husein tetap menuju Kufah sampai rombongan Imam Husain tiba di Karbala pada 2 Muharram 61 H.

Baca Juga: Kronologi Aji Firmanto Meninggal Dunia, Seleb TikTok Alami Kecelakaan Tunggal di Malang

Ketika Husain Bin Ali dan pasukan berada di sana mereka dihadang oleh 1000 orang pasukan tentara Bani Umayyah di bawah komando Hurr bin Yazid.

Akan tetapi, Muawiyah mengingkari kesepakatan tersebut. Ketika Hasan meninggal karena diracun, Muawiyah menyerahkan kepemimpinan kepada anaknya sendiri yaitu Yazid Bin Muawiyah secara sepihak, bukan mengangkat Husain sebagai pemimpin.

Setelah Muawiyah wafat, Yazid kemudian memberikan perintah kepada Walid bin Utbah, Gubernur Madinah untuk meminta bai’at Husain untuknya. Namun permintaan itu ditolak.

Di lain pihak setelah kematian Hasan, Husain mulai mengumpulkan para pengikutnya menjadi suatu kelompok keagamaan yang memiliki muatan politik yang kental dan berseberangan dengan rezim Umayyah.

Baca Juga: Putri Sulung Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie Harus Pakai Kacamata ke Sekolah, Ternyata Karena Ini...

Demikian ulasan mengenai penjelasan kronologi terjadinya perang Karbala dan meninggalnya cucu Rasulullah SAW.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Kabar Lumajang

Tags

Terkini

Terpopuler