UTARA TIMES – Hari Guru Sedunia 2022 akan jatuh pada tanggal 5 Oktober 2022 setiap tahunnya akan dirayakan oleh seluruh masyarakat dunia yang mengapresiasi peran guru.
Sebagai langkah awal perayaan Hari Guru Sedunia 2022 maka, masyarakat dapat melakukannya dengan menyimak asal mula peringatan hari khusus pendidik dan tenaga kependidikan ini.
Adapun sejarah Hari Guru Sedunia 2022 ini pertama kali dicetuskan oleh organisasi pendidikan dan kebudayaan dunia UNESCO.
Peringatan Hari Guru Sedunia 2022 ini pertama kali diluncurkan organisasi PBB UNESCO, pada tahun 1994.
Di Indonesia sendiri, tahun 2021 peringatan Hari Guru Sedunia difokuskan untuk memulihkan kondisi pendidikan Indonesia pasca pandemi covid-19.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022, Film Bioskop : Sicario dan Colombiana
Dan peringatan Hari Guru Sedunia dengan Hari Guru Nasional Indonesia jatuh di waktu yang berbeda-beda.
Dimana Hari Guru Sedunia akan jatuh setiap tanggal 5 Oktober sedangkan Hari Guru Nasional jatuh setiap tanggal 25 November.
Hari Guru Nasional sendiri pertama kali disahkan pada era kepresidenan Soeharto melalui surat keputusan presiden nomor 78 tahun 1994.
Baca Juga: Profil dan Biodata Agus Harimurti Yudhoyono, Disebut Cocok Dampingi Anies Baswedan
SK tersebut juga menandai berdirinya organisasi guru dalam wadah bernama Persatuan Guru Republik Indonesia.
Dalam peringatan Hari Guru baik di suruh dunia maupun diperingati secara nasional, peringatan ini sejatinya mengandung tujuan yang sama.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen Rabu 5 Oktober 2022: Berdiri dalam Barisan Yesus
Dimana di hari khusus guru ini semua masyarakat turut mengapresiasi para guru yang terus memberikan pengajaran ilmu pengetahuan dan praktek dalam pembelajaran di sekolah.
Di tahun 2022 ini, dalam rangka menyambut Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional, Kemendikbud tengah menyelenggarakan acara penghargaan Apresiasi kepada guru yang telah berprestasi dan menginspirasi generasi muda.
Itulah informasi terkait sejarah Hari Guru Sedunia 2022 yang dapat dipahami masyarakat sebagai bahan refleksi diri terhadap pentingnya peran guru dalam mendidik generasi muda bangsa di seluruh dunia.***