Wabah ini Juga Pernah Ke Indonesia, Bahkan Sebelum Indonesia Ada

12 November 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi wabah.* /Pixabay

UTARA TIMES – Jauh sebelum Covid-19 menyerang, Indonesia tercatat pernah menghadapi wabah tertentu di abad 20 hingga awal abad 21.

Pada saat itu masih bernama Hindia Belanda dan tercatat ada 2 wabah yang berturut-turut menyerang Indonesia pada 1910 dan 1911.

Di antara wabah tersebut adalah Kolera, Sampar, Cacar, Polio, Malaria, dan sebagainya. Berbagai langkah dilakukan Indonesia untuk menghadapi wabah tersebut.

Baca Juga: Setelah Jerinx Kini Giliran dr. Tirta Dapat Tudingan

Sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-Indramayu.com, berikut wabah dan penanganannya di Indonesia:

1. Wabah Kolera 1910

Untuk menghadapi wabah tersebut, langkah yang dilakukan adalah pemberian infus atau oralit, dan vaksin TCD dan Chotipa. Selain itu, suplemen seng dan antibiotik pun diberikan agar penderita bisa sembuh.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 7 Efek Buruk Penggunaan Tusuk Gigi

2. Wabah Pes/Sampar 1911

Dua langkah dilakukan Pemerintah Hinda Belanda untuk menangani wabah tersebut. Di antaranya adalah penggunaan racun DDT Spraying dan vaksinasi.

3. Wabah Cacar 1948

Vaksinasi dan pencacaran massal diberlakukan di Indonesia yang kala itu baru berumur 3 tahun.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bambang Sosatyo Apresiasi Bea Cukai Beri Kemudahan Dan Edukasi UMKM

4. Wabah Polio 1949

Setahun berselang setelah wabah Cacar, Indonesia yang masih seumur jagung dihantam wabah Polio. Vaksinasi menjadi senjata untuk menanggulanginya.

5. Wabah Malaria 1950

Setelah menangani Polio, Indonesia harus menghadapi wabah Malaria. Pengobatan dan penyemprotan lingkungan dilakukan Indonesia kala itu.

Baca Juga: Drama Pemecatan Johnny Depp, Warner Bros Carikan Pengganti

Langkah lainnya adalah dengan mencegah munculnya sarang nyamuk di tempat berair serta melakukan penyelidikan entomologi (studi tentang serangga).

6. Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) 1968

Pada 1968, Indonesia diserang wabah DBD. Langkah yang dilakukan untuk menanganinya adalah menyosialisasikan program 3M+. 3M adalah mendaur ulang barang bekas, menguras bak mandi, dan menutup tampungan air.

Baca Juga: Tanaman Herbal Ini Cocok Ditanam di Sekirar Rumahmu

Bubuk larvasida pun ditaburkan di tempat penampungan air untuk mencecah timbulnya benih-benih DBD. Penyemprotan lingkungan dan penggunaan obat anti nyamuk marak dilakukan kala itu.

7. Wabah Flu Burung (H5N1) 2003

Flu burung adalah wabah yang datang pada awal abad 20. Antisipasinya adalah melakukan investigasi terhadap penjamah, penjual, dan pekerja dalam bidang produk unggas.

Baca Juga: Resep Membuat Kopi Susu Gula Aren Dirumah Saat Malas Keluar, Ini Trik Jitunya!

Unggas yang sudah terkena virus dimusnahkan. Upaya penyuluhan kesehatan di masyarakat pun digalakkan untuk mencegah terjadinya wabah tersebut.

8. Wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) 2003

Di tahun yang sama dengan datangnya flu burung, wabah SARS pun menyerang Indonesia. 4 langkah sekaligus dilakukan Indonesia.

Baca Juga: Minyak Zaitun Cara Ampuh atasi Masalah Rambut dan Kulit Kepala Bagi Wanita Berhijab Setiap Hari

Di antaranya adalah memantau kasus secara epidemiologi, meningkatkan kesadaran publik tentang SARS, menyiapkan rumah sakit khusus, serta meningkatkan pengetahuan petugas dalam menangani SARS.

9. Difteri 2007

Kampanye tentang menjaga kesehatan diri diadakan dalam menanggulangi difteri. Selain itu, vaksin untuk anak-anak pun diberikan.

Baca Juga: Sejarah Peralihan Mitos kuna Tradisional Hingga Menuju Populernya Kebudayaan Hindu Jawa Di Nusantara

Obat yang diberikan kepada pasien difteri adalah antitoksin atau antibiotik.

10. Flu Babi (H1N1) 2009

Langkah antisipasi flu babi adalah melakukan kampanye tentang bahaya zoonosis (penyakit menular oleh mikroorganisme parasit) agar dapat mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia. Sejumlah RS rujukan pun disiapkan untuk menampung pasien penderita flu babi.***

Editor: Nur Umar

Sumber: indramayu.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler