Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Sebagai Hari Raya Kurban? Berikut Sejarahnya

- 3 Juli 2022, 13:40 WIB
Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Sebagai Hari Raya Kurban? Berikut Sejarahnya
Mengapa Hari Raya Idul Adha Disebut Sebagai Hari Raya Kurban? Berikut Sejarahnya / Freepik/Creative_hat

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022, Ini Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1443 Hijriyah, Lengkap Teks Arab hingga Terjemahan

Kemudian, Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak bernama Ismail oleh Allah yang nantinya akan menjadi Nabi bagi umat Islam.

Namun, saat usia Ismail menginjak remaja Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah yamg berisikan mimpi untuk menyembelih sang anak, Nabi Ismail.

Nabi Ibrahim adalah sosok nabi yang patuh, lalu Nabi Ibrahim mengorbakan anak semata wayangnya yang telah lama didambakan katema Allah.

Baca Juga: Dampak Purnama Rusa Super 14 Juli 2022 Bagi Bumi, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya

Lalu, Allah SWT berfirman dalam Surah An Nahl ayat 120 yang artinya sebagai berikut:

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah),"

Wahyu yang didapatkan Nabi Ibrahim disampaikan kepada anaknya, Nabi Ismail, yang tertulis dalam Al-Qur'an surat Ash Shaffat ayat 102, yang artinya:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!", Ismail menjawab: Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Dengan ketakwaan yang dimiliki Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kemudian Allah gantikan Nabi Ismail yang hemdak disembelih dengan seekor domba.

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah