7 Fakta Unik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mulai Mikrofon Curian Hingga Mesin Stensil Pinjaman

- 13 Agustus 2022, 04:15 WIB
7 Fakta Unik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mulai Mikrofon Curian Hingga Mesin Stensil Pinjaman
7 Fakta Unik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Mulai Mikrofon Curian Hingga Mesin Stensil Pinjaman /tangkapan layar YouTube Museum Perumusan Naskah Proklamasi/

UTARA TIMES – Proklamasi kemerdekaan lazimnya diadakan secara megah, tapi pada tahun 1945 di Indonesia hal tersebut sulit dilakukan.

Situasi keamanan yang tidak kondusif memaksa Soekarno dan Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan cara yang sederhana.

Rakyat Indonesia tidak banyak yang tahu bahwa sejumlah fakta unik terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan itu dibacakan.

Fakta-fakta unik itu diungkapkan oleh Presiden Soekarno kepada Cindy Adams saat mewawancarainya.

Hasil wawancara itu kemudian dibukukan dengan judul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Penculikan Soekarno Hatta Menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Lantas, apa saja fakta unik itu? Berikut rinciannya.

1. Kertas untuk menulis teks Proklamasi disobek dari buku tulis anak sekolah

Menurut Bung Karno teks Proklamasi tidak dipahat di atas perkamen emas, melainkan hanya ditulis pada secarik kertas.

Kertas tersebut didapat Bung Karno dari buku tulis bergaris-garis biru yang biasa dipakai oleh anak sekolah.
Bung Karno mengaku menyobek sendiri kertas tersebut dan menuliskan teks Proklamasi di kertas itu.

2. Pena untuk menulis teks Proklamasi didapat dari meminjam

Karena minimnya persiapan, pena untuk menulis teks Proklamasi didapat dengan cara meminjam.

Tidak seperti penulissan dokumen berharga yang lazimnya menggunakan pena bulu ayam, naskah Proklamasi kemerdekaan ditulis menggunakan pena biasa.

Baca Juga: 11 Caption Ucapan Hari Pramuka 2022 yang ke-61, Segera Bagikan ke Media Sosial

Dituturkan Bung Karno bahwa dirinya dan orang-orang yang turut menyusun naskah Proklamasi bahkan tidak terpikir untuk menyimpan pena tersebut.

Bung Karno bahkan tidak ingat kepada siapa dirinya meminjam pena bersejarah itu.

3. Saat membacakan teks Proklamasi Bung Karno belum tidur dua hari dan sedang sakit malaria

Saat membacakan naskah Proklamasi Bung Karno mengaku sedang lelah. Tak hanya itu, beliau juga belum tidur selama dua hari dan sedang sakit malaria.

Setelah pembacaan teks Proklamasi selesai beliau menggigil dari kepala sampai kaki. Suhu tubuhnya pun naik hingga 40 derajat.

Meski demikian Bung Karno mengaku tidak dapat tidur.

4. Mahasiswa membuat selebaran dengan meminjam mesin stensil dari kantor-kantor Jepang

Sebelum Proklamasi kemerdekaan dibacakan berita tentangnya sudah menyebar dari mulut ke mulut.

Sekelompok mahasiswa kemudian meminjam mesin stensil dari kantor-kantor Jepang tempat mereka bekerja dan begadang sepanjang malam untuk membuat selebaran.

Baca Juga: Big Mouth Episode 5 6 7 8 Tayang Kapan, Hari Apa, Jam Berapa, Dimana? Cek Jadwal Tayang dan Link Nonton Legal

Berkat informasi yang disebarkan dari mulut ke mulut itu juga selebaran buatan para mahasiswa rakyat berduyun-duyun memadati jalanan menuju lokasi Proklamasi dibacakan.

Menurut Bung Karno tak kurang 500 orang memadati beranda depan rumahnya menuntut naskah Proklamasi dibacakan.

Mereka adalah petani, pedagang kelontong, nelayan, dan pegawai negeri. Masing-masing membawa parang, golok, bambu runcing, tongkat, sekop, bahkan batu.

5. Selebaran itu disebarkan dengan menaiki pick up hasil curian

Selebaran yang dibuat oleh para mahasiswa itu kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Mereka menyebarkannya pada pagi hari menggunakan pick up hasil curian.

Selebaran itu juga ditempelkan di pagar-pagar, diselipkan di jendela-jendela kereta api, dan dimasukkan ke kolong pintu rumah penduduk.

6. Mikrofon untuk membacakan teks Proklamasi hasil curian

Upacara pembacaan teks Proklamasi berlangsung sangat sederhana. Bahkan upacara tersebut tanpa protokol.

Meski begitu, menurut Bung Karno apa yang kurang dari segi kemegahan acara tersebut digantikan dengan harapan yang besar.

Dalam foto-foto pembacaan Proklamasi kemerdekaan diketahui bahwa mikrofon yang digunakan Bung Karno untuk membacakan teks Proklamasi itu hasil curian.
Informasi ini diungkap Bung Karno tanpa tahu siapa yang mencurinya dari stasiun radio milik Jepang.

7. Bendera merah putih dijahit tangan

Berdasar penuturan Bung Karno, Ibu Fatmawati membuat bendera merah putih untuk dikibarkan setelah Proklamasi dibacakan.

Ibu Fatmawati menjahit kain merah dan putih menjadi bendera dengan tangan.

Diakui oleh Bung Karno bahwa itu adalah bendera resmi yang pertama dari Republik.

Setelah Proklamasi dibacakan, bendera itu dikibarkan di tiang bambu yang belum lama ditancapkan ke tanah.

Prosesi pengibaran bendera itu juga sangat sederhana. Tidak ada iringan musik.

Hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan setelah bendera itu berkibar.

Demikian 7 fakta unik seputar Proklamasi kemerdekaan Indonesia.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah