Djawa Dipa Punya Misi Menghapus Hierarki Bahasa Masyarakat Jawa, berikut ceritanya!

- 11 November 2020, 08:35 WIB
Ilustrasi djawa dwippa
Ilustrasi djawa dwippa /Ngalam /Ngalam

UTARA TIMES- Bahasa JawaPolitik etis yang diberlakukan koloni Belanda memberi kesempatan pada bumiputra untuk mengenyam pendidikan ala Barat.

Walaupun tidak semua kalangan dapat mencecap pendidikan itu, namun langkah Belanda ini banyak sekali memberi keuntungan bagi Indonesia secara umum.

Melalui bangku pendidikan tersebut, masyarakat menjadi terdidik dan lambat laun sadar akan nasib bangsanya yang tengah tertindas.

Baca Juga: Bisnis Sultan Ageng Berefek Baik bagi Ekonomi Banten, VOC Sangat Kesal, Rencanakan Balas dendam

Meskipun perlawanan atas penjajah tak henti-hentinya dilakukan oleh laskar Tanah Air sejak dulu, nyatanya politik etis sedikit banyak mengubah mode perlawanan itu ke arah yang lebih sistematik dan terorganisir.

Sejak tahun 1900-an, mulai bermunculan organisasi-organisasi pergerakan yang digagas oleh kaum terdidik. Mereka sadar bahwa kesadaran kolektif sangat dibutuhkan untuk melawan penjajah.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid - 19, Hiburan Drakorpun Ikut Terdampak

Di Jawa, pernah lahir sebuah gerakan yang bermula dari kesadaran bahwa hierarki yang ada dalam bahasa Jawa, tata krama dan unggah-ungguhnya, yang dipraktikkan dan dilanggengkan selama ratusan tahun, telah menyebabkan mental rakyat Jawa menjadi penakut, merasa menjadi budak, rendah diri, dan tidak pernah berani menyuarakan hak-haknya, apalagi menyuarakan kebenaran (Alexander Supartono, 2000: 101-102). Gerakan ini bernama Djawa Dipa.

Baca Juga: Garam Hitam, Yuk Tilik Manfaatnya

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: berbagai sumber utara times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x