UTARA TIMES - Semua orang pasti bermimpi dan setiap mimpi diyakini membawa makna ataupun arti tertentu. Lantas bagaimana bagaimana dengan mimpi menggendong bayi, pertanda baik ataukah buruk?
Mimpi menggendong bayi seringkali dikaitkan pertanda baik, namun ada juga yang menganggap mimpi menggendong bayi sebatas bunga tidur saja sehingga tidak menunjukkan pertanda tertentu.
Masa masa peradaban Islam, mimpi menggendong bayi seringkali diartikan sebagai petunjuk karena mendapatkan suatu keberkahan maka mimpi menggendong bayi identik dengan keberuntungan.
Sedangkan menurut peradaban kuno, mimpi menggendong bayi berkaitan dengan dunia ghaib seperti dewa dan roh jahat.
Terlepas perdebatan yang ada, berikut ini akan dijelaskan mengenai arti mimpi menggendong bayi menurut tafsir mimpi Atabah dalam agama Islam.
Baca Juga: Pendaftaran Jadwal Vaksin Gratis Bogor pada 11 hingga 13 November 2021: Pfizer dan Sinovac
Mimpi menggendong bayi menurut tafsir mimpi Atabah dicatat sebagai pertanda baik.
Jika seseorang bermimpi menggendong bayi maka akan mendapatkan rezeki yang berlimpah.
Rezeki yang dimaksud bisa dari berbagai segi, bisa dalam bentuk material maupun immaterial.
Bila mimpi tersebut dilanjutkan dengan menggendong bayi yang aktif bergerak, maka seseorang tersebut akan mendapat pekerjaan yang tidak disangka-sangka.
Uniknya, pekerjaan tersebut tidak berkaitan dengan pekerjaan sebelumnya. Benar-benar suatu pekerjaan baru yang tidak terduga.
Bisa dalam pekerjaan yang memang sudah digeluti, bisa juga pekerjaan untuk hal-hal yang belum pernah dirasakan sekalipun.
Lain halnya jika bermimpi melihat bayi dalam kandungan seseorang. Hal ini menandakan bahwa seseorang yang selama ini ingin mencelakai dan merugikan anda, akan segera pergi.
Tidak dijelaskan secara pasti kepergiannya, namun hal tersebut menandakan bahwa seseorang yang selama ini mengharapkan kehancuran anda akan menjauh.
Baca Juga: Sinopsis Film Merindu Cahaya de Amstel, Kisah Cinta Gadis Mualaf dan Fotografer Beda Keyakinan
Demikianlah tafsir mimpi menggendong bayi sebagaimana ditafsirkan oleh Atabah dan dijadikan rujukan untuk menafsirkan mimpi dalam Islam.***