Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Islam Agama Rahmatan Lil Alamin

10 Maret 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Islam Agama Rahmatan Lil Alamin /pixabay.com/mariakray.

UTARA TIMES - berikut ulasan ini akan menjelasakantentang teks khutbah Jumat terbaru 2022 perihal Islam agama Rahmatan Lil Alamin,

Diketahui, Khutbah Jumat merupakan salah satu rukun shalat Jumat yang wajib dilaksanakan. Untuk itu berikut referensi khutbah Jumat terbaru 2022 yang dapat digunakan oleh para khatib.

Teks khutbah Jumat terbaru 2022 biasanya mengangkat hal-hal yang dekat dengan kehidupan umat sehari-hari.

Hal tersebut dimaksudkan agar isi dari Khutbah Jumat terbaru 2022 yang disampaikan Khatib dapat dipraktikkan umat muslim dalam kehidupan sehari-hari

Baca Juga: Liga Inggris: Prediksi Leeds vs Aston Villa, Head to Head, Jadwal Tanding pada 11 Maret 2022

Sebagaimana dikutip Utara Times dari Kumpulan Khutbah Jumat terbaru Kemenag, berikut ini contoh teks khutbah Jumat terbaru 2022 tentang Islam Agama Rahmatan Lil Alamin.

Islam agama rahmatan Lil Alamin

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Setidaknya kita harus bersyukur dalam tiga hal. Pertama, kita perlu bersyukur kepada Allah bahwa Allah telah menjadikan kita sebagai manusia bukan sebagai hewan atau tumbuh-tumbuhan. Yang kedua, kita perlu bersyukur karena kita hidup di Indonesia, negeri yang subur makmur, kaya akan air, binatang temak, buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan. Yang ketiga, kita perlu bersyukur kepada Allah yang telah memilihkan agama untuk kita yaitu Islam. Agama yang akan diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam AL-Qur'an, surah Al Imron ayat 19:

Baca Juga: Sinopsis 17 Selamanya: Series dengan Beragam Genre dan Link Nonton Episode 1 dan 2

Artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. " Juga firman Allah dalam Al-Qur'an surat Ali Imron,

Artinya: "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Kata Islam diambil dari kata "salam", yang artinya "damai", "selamat", dan "sejahtera". Orang yang berdekatan dengan orang Islam harus merasa damai, harus merasa aman, jadi besaran Islam itu adalah Akhlak. Kita mempelajari akhlak karena ia merupakan tujuan diutusnya Nabi SAW. Mungkin hadirin terkejut, jangan terkejut dan heran ! Nabi SAW bersabda " aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak". Mungkin hadirin bertanya " apa ini logis? Benarkah Nabi diutus demi menata akhlaq!" Bacalah hadits tersebut sekali lagi. Lalu renungkan. Kita ingin bertanya tentang satu hal, " mengapa Nabi diutus?" Untuk menjawabnya, Allah SWT berfirman " Kami tidak mengutusmu (Wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta"

Baca Juga: Liga Inggris: Prediksi Wolves vs Watford, Head to Head, Jadwal Tanding pada 11 Maret 2022

Renungkanlah ayat di atas mari kita berfikir. Seandainya kecurangan, tipu daya, pengkhianatan, dan berbagai kejahatan merajalela dalam sebuah masyarakat, apakah masyarakat semacam ini akan diliputi rahmat? Bayangkan sebuah keluarga diliputi rasa benci, dengki, dan dendam. Dimanakah Rahmat itu berada. Jelas ada sebuah korelasi amat erat antara hadits, " aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak" dan firman Allah, " kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta. " Ketahuilah, tidak ada rahmat bagi alam semesta kecuali akhlak.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Tampaknya hadirin berkata, " Tentu saja kita setuju dengan Hadits Nabi SAW, " aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." Namun, bukankan ibadah lebih utama? Apakah menurut hadirin akhlak lebih penting daripada shalat, puasa, do'a, zikir, haji, dan seterusnya?" Jawabannya, " Ya, akhlak memang lebih penting. Sebab, tujuan utama seluruh ibadah adalah membenahi akhlak. Kalau tidak, ibadah tersebut akan jadi semacam latihan olahraga saja".

Baca Juga: 10 Top Rating Sinetron dan TV Terbaik 10 Maret 2022, Asmara 2 Dunia Bertahan di 10 Besar

Kami mengharapakan kita bisa memahami maksudnya secara benar. Jangan mencampuradukan urusan fiqih dengan akidah, dan seterusnya. Pahamilah substansinya, jangan lahiriyahnya. Allah SWT berfirman, "Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.". Subhanallah ! Jadi, siapa yang shalatnya tidak mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, berarti shalatnya itu hanya berupa gerakan olahraga. Ia mengerjakan shalat, tapi akhlaknya tidak membaik.

Dalam hadits Qudsi Allah SWT. Berfirman "Aku hanya menerima shalat dari orang yang dengannya ia tunduk pada keagungan-Ku, tidak menyakiti makhluk-Ku, berhenti bermaksiat pada-Ku, melewati siangnya dengan dzikir kepadaKu, serta mengasihi orang fakir, orang yang sedang berjuang dijalan-Ku, parajanda, dan orang yang ditimpa musibah." Bukankah kita melihat hubungan antara ibadah (shalat) dan akhlak (sikap tawaduk dan kasih sayang).

Baca Juga: Jadwal IBL Hari Ini: Laga Seru Satria Muda vs Bali United Basketball pada 10 Maret 2022

Sadarilah, jika shalat kita tidak membuat kita memiliki rasa kasih sayang terhadap orang lain berarti shalat kita tidak menghasilkan buahnya secara sempurna. Demikian pula ibadah-ibadah yang lain seperti puasa, zakat, dan haji, harus mengarah dan membentuk pribadi yang berakhlakul karimah. Mudah-mudahan shalat dan ibadah-ibadah kita yang lain dapat membentuk karakter dan akhlaqul karimah.

Demikian ulasan mengenaai contoh teks khutbah Jumat terbaru 2022 yang bertema Islam Agama Islam Rahmatan Lil Alamin.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler