Contoh Materi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Sifat Sabar

13 Maret 2022, 03:30 WIB
Contoh Materi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Sifat Sabar /Pexels/Afif Kusuma

UTARA TIMES – Contoh materi khutbah Jumat Terbaru 2022 kali ini membahas tentang sifat sabar. Pada sifat sabar bisa diterapkan oleh setiap individu.

Sifat sabar dalam contoh materi khutbah Jumat terbaru 2022 sendiri memiliki makna menerima dan menahan diri dari semua hal yang menimpa individu.

Dalam contoh materi khutbah Jumat terbaru 2022, sabar harus dimiliki oleh setiap umat muslim karena merupakan salah satu sifat yang disukai oleh Allah Swt.

Sebagaimana dikutip Utara Times dari kumpulan khutbah Kemenag, berikut contoh materi khutbah Jumat terbaru 2022 yang berjudul sifat sabar.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru tentang Anjuran untuk Menjadikan Masjid sebagai Benteng Akidah

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq untuk dijelaskan kepada seluruh umat walaupun orang-orang kafir membencinya.

Kita bersaksi bahwasannya tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah Swt dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad Saw itu hambaNya. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya seluruhnya.

Wahai hamba-hamba Allah saya berwasiat khusus kepada diri saya sendiri dan kepada hadirin sidang Jum'at rahimakumullah. Kita harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan taqwa kita kepada Allah Swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Tiap-tiap kita yang meningkatkan taqwa kita kepada Allah, berarti kita tentu takut dengan balasan-Nya begitu juga takut dengan siksa-Nya, takut dengan azab-Nya, dan karena itu sekaligus takut dengan neraka-Nya, serta sebaliknya berharap dengan surga Nya.

Jama'ah Jumat yang berbahagia

Rahasia kehidupan merupakan sesuatu yang menarik di hati manusia. Banyak pemikir, filosof, dan para ahli lainnya mencoba menafsirkan arti hidup dan misteri yang ada di baliknya. Hasilnya adalah filsafat hidup yang subjektif, sesuai dengan selera pengamatannya masing-masing.

Islam sebagai aturan hidup sangat jelas menunjukk:an apakah makna hidup ini. Berdasarkan Islam, hidup ini tidak lain merupakan ujian. Dunia tidak ubahnya seperti sekolah yang menyelenggarakan test. Setiap manusia adalah peserta dari test tersebut.

Alam dunia tempat kita hidup bukanlah surga penuh kenikmatan. Juga bukan tempat keabadian. Ia hanya cobaan dan pembebanan (taklif). Manusia dicipta di dalamnya untuk diuji guna mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat. Siapa saja yang telah mengetahui watak kehidupan dunia seperti ini, maka dia tidak akan dikejutkan oleh malapetakanya.

Tetapi orang-orang yang memandang kehidupan dunia ini sebagai jalan yang penuh ditaburi bunga dan aroma, maka apabila ia tergelincir sedikit saja, akan dirasakannya sangat berat dan sulit karena sebelumnya tidak pernah membayangkannya. Firman Allah Swt:

"Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang terbaik amalnya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". (QS. AIMulk: 2)

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah Swt Sudah sepantasnya setiap muslim mempersiapkan diri menempuh ujian kehidupan ini. Ia harus berusaha agar lulus
dan mendapat nilai tertinggi di hadapan pengujinya yaitu Allah Rabbul 'Alamin. Disamping itu, hidup mukmin senantiasa berada dalam pengawasan Allah, tak ada sedikitpun yang lepas
dari catatan dan perhitungannya yang cermat.
Secara garis besar, cobaan hidup dapat digolongkan dalam dua bentuk. Pertama, cobaan berupa kesedihan (penderitaan), dan kedua, cobaan berupa kesenangan (kesejahteraan). Allah menciptakan kehidupan ini dengan mamadukan antara kesenangan dan kesengsaraan, antara
kecintaan dan kebencian.

Tidak ada kesenangan dan kenikmatan tanpa kesengsaraan dan kepedihan, tidak ada kesehatan tanpa diganggu rasa sakit; atau kebahagiaan tanpa kesedihan ataupun keamanan tanpa ketakutan. Sebab hal itu menyalahi kodrat kehidupan dan peranan manusia di dalamnya.

Kaum muslimin Jama'ah Jum'at yang berbahagia

Setiap orang pasti mengalami dua corak cobaan hidup itu. Ketika ia menghadapinya, maka hakekatnya ia sedang menempuh ujian Allah yang berlangsung atas dirinya. Bila ia lulus, maka pahala akan ia peroleh. Bila tidak, maka dosalah yang akan dipikulnya. Sikap yang terbaik dalam menempuh ujian adalah sabar.

Sabar merupakan bekal utama mereka yang bertaqwa dalam menempuh perjalanan hidup yang penuh dengan pancaroba ini. Beberapa contoh dapat kita sebutkan tentang kesabaran terhadap penderitaan dan kesenangan. Amirul Mukminin Ali ra. pemah melakukan ta'ziyah kepada seorang yang ditinggal mati anaknya, kemudian ia berkata:

"Wahai Fulan, jika engkau bersabar maka ketetapan itu tetap berlaku padamu dan bagimu pahala, tetapi jika kamu tidak bersabar maka ketetapan itu tetap berlaku atasmu dan bagimu dosa".

Di dalam kisah Nabi Ayyub as. kita dapati contoh bagaimana seseorang harus besabar atas penyakit yang menimpa dirinya. Kenyataannya, kesabaran akan membawa kesudahan yang baik. Allah menghilangkan penyakit Nabi Ayyub as, bahkan mengganti keluarganya yang telah hilang dengan keluarga baru yang berlipat jumlahnya dari semula. Ia menegaskan kepada kita bahwa bersabar yang pahit tidak lain pasti akan membawa hasilnya yang sangat manis di dunia, sebelum akhirat.

Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt

Dari sini maka Allah menyampaikan firman-Nya kepada Rasul-Nya di dalam surat Hud:

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan" (QS. Hud: 115)

Tetapi sabar tidak hanya berlaku bagi hal-hal yang menyedihkan dan tidak disukai saja. Sabar untuk tidak terjerumus ke dalam ujian atau fitnah berupa kesenangan derajatnya lebih utama lagi. Biasanya orang sering tergelincir dengan kesenangan dan bukan oleh penderitaan. Banyak orang mampu mengatasi kesakitan dan kepedihan, tetapi sedikit sekali yang mampu selamat dari perangkap iblis berupa kesenangan.

Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt

Al-Qur'an telah menampilkan kisah Nabi Yusuf as, yang sangat tegar dalam menghadapi berbagai cobaan hidupnya. Terutama kesabaran menahan diri dari istri al-Aziz, kendatipun situasi sekitamya sangat mendukung dan mendorongnya. Tetapi dia tetap menolak dengan tegar serta mengutamakan keimanan. Wanita tersebut berterus terang mengajak Yusuf as untuk serong dan telah mempersiapkan segalanya, Yusuf berkata:

"Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung". (QS. Yusuf: 23)

Allah menyelamatkan Yusuf as dari godaaan wanita yang nyaris menggelincirkannya pada kehinaan (zina) itu. Kemudian Yusuf sekali lagi menghadapi ancaman wanita tersebut di hadapan sejumlah wanita istana. Berkata wanita itu dengan penuh geram:

"Dan sungguh aku telah menggoda, untuk menundukkan dirinya tetapi dia menolak. Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepada-Nya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan menjadi orang yang hina". (QS. Yusuf: 32)

Bagaimana sikap Nabi Yusuf menghadapi tawaran dan ancaman itu? Sesungguhnya Yusuf menyadari dirinya berada dian tara dua cobaan. Cobaan terhadap agamanya yaitu berzina yang akan mengakibatkannya menjadi orang yang fasiq, dan cobaan dunianya yaitu dipenjarakan yang akan membuatnya menjadi orang yang menderita. Tetapi Yusuf memilih yang kedua (penjara), mengorbankan dunianya demi agamanya, mengorbankan kebebasannya demi menyelamatkan aqidahnya, seraya mengucapkan ucapan yang sangat popular:

"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh". (QS. Yusuf: 33)

Kaum muslimin Jama'ah Jum'at yang berbahagia

Kesabaran Yusuf lebih tinggi daripada Ayyub, karena kesabaran Ayyub lebih bersifat idhthirary (tidak ada jalan lain kecuali harus menerimanya), sementara itu kesabaran Yusuf
bersifat ikhtiary (ada pilihan). Tawaran hidup dunia bermacammacam.

Untuk seorang dai biasanya kesenangan dan fasilitas yang ditukar dengan pengkhianatan terhadap Islam dan dakwah. Bagi pedagang berupa keuntungan berlipat ganda hila
mau menipu atau curang. Bagi pejahat dengan mendapatkan uang hanyak hila mau korupsi. Bagi pegawai rendahanhiasanya mendapat keuntungan tertentu hila mau sedikit herkhianat dan tidak jujur.

Musuh-musuh agama Allah selalu menggunakan kesenangan duniawi untuk menjehak kaum muslimin, terutama para pemimpin, da'i, ulama, dan intelektual. Banyak diantara
mereka menjadi pelacur-pelacur aqidah dan keyakinan dengan memperoleh fasilitas duniawi yang murah.

Hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt

Ketika menghadapi ujian hentuk ini, setiap muslim menghadapi dua pilihan. Meninggalkan perhuatan yang salah itu dengan mendapatkan keridhaan Allah dan pahala akhirat. Atau melakukan perhuatan dosa itu dengan mendapat kesenangan sementara beserta kemurkaan Allah Swt.

Maka untuk menyelamatkan iman mereka, setiap muslim wajih menteladani kesaharan yang dimiliki oleh para Nahi. Kesaharan yang telah dicontohkan para nahi dan rasul Allah yang terdahulu seyogyanya dapat menjadi pelajaran dan ihrah hagi kita umat manusia yang saat ini hidup pada era glohalisasi yang penuh dengan tantangan dan rintangan.

Ujian dan cohaan yang Allah herikan kepada orang yang heriman merupakan pertanda hahwa Allah masih sayang kepada-Nya, karena Ia hanya ingin menguji kadar keimanan orang heriman tadi, jika ia herhasil menjalankan ujian tersehut maka tergolonglah sehagai orang yang sukses, dan itu artinya Allah semakin sayang kepada-Nya. Jika sehaliknya, ia gagal mengahadapi ujian tersehut maka dihutuhkan lagi haginya jalan keluar untuk menghadapi ujian kemhali, dan hukan herarti hahwa Allah semakin tidak sayang.

Kegagalan ujian tersebut merupakan kunci dari sebuah kesuksesan yang terhalangi, maka untuk meraihnya ia harus mengetahui terlebihdahulu faktor penyebab kegagalan itu, bisa jadi hal ini timbul disebabkan oleh dirinya sendiri atau ada faktor lainnya yang ikut mendukung kegagalan tersebut.

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah Swt

Seorang muslim yang mengetahui hikmah (rahasia) di balik musibah atau cobaan, akan memiliki ketangguhan mental yang sempuma, berbeda dengan orang yang hanya memahami musibah secara dangkal hanya melihat lahiriyahnya saja. Ada sebuah ilustrasi yang sangat Indah dalam al qur'an terkait dengan musibah dan sikap sabar:

Artinya:" Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar. "(QS. Al-Baqarah:155).

Dalam ayat ini disebutkan bahwa ketika cobaan datang kepada manusia, maka beritakanlah kabar gembiran bagi orang-orang yang bersabar. Ini menunjukan bahwasanya sabar
adalah sebuah kebajikan yang amat besar sehingga perlu penegasan yang kuat pula. Ilustrasi ini ditutup dengan indah tentang balasan bagi kesabaran:

Artinya:" Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka ltulah orang-orang yang mendapat petunjuk. "(QS. Al-Baqarah: 157).

Di dalam ayat yang lain, secara tegas al qur an mengatakan bahwa kesabaran akan dibalas dengan ampunan atas berbagai kesalahannya dan mendapatkan pahala yang besar:

Artinya:" Kecuali orang-orang yang sa bar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. "(QS Hud: 11 ).

Hadirin Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah Swt

Demikianlah khutbah singkat yang dapat khotib sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi khotib khusunya dan bagi kita semua selaku kaum muslimin. Dan semoga Allah memberikan kekuatan iman dan kesabaran dalam menjalankan roda kehidupan m1 sehingga kita benar-benar dapat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Aamiin.

Itulah contoh materi khutbah terbaru 2022 yang berjudul Sifat sabar.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler