Teks Kultum Ramadhan Singkat 2022, Tema '4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka'

25 Maret 2022, 16:34 WIB
Teks Kultum Ramadhan Singkat 2022, Tema '4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka' /Unsplash / Juan Camilo Guarin P.

UTARA TIMES - Berikut akan disajikan salah satu contoh teks kultum Ramadhan singkat 2022, cocok dijadikan bahan ceramah pada bulan puasa.

Bahan ceramah ini, tergolong naskah kultum Ramadhan singkat, sehingga cocok untuk disampaikan pada majelis-majelis pengajian.

Bagi ustadz/ustadzah, berikut ini salah satu naskah kultum Ramadhan singkat 2022, dengan tema '4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka'.

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahi alhamdulillahi wassalatu wassallamu ala rasullullahu lahawla walaquwatta ilabillahi wa ba’du.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2022 Surabaya Versi PDF, Unduh Disini Tinggal Klik

Segala Puji bagi Allah, selawat dan salam-Nya semoga tetap tercurahkan keharibaan Nabi agung Muhammad Saw.

Satu hal yang tentunya tidak kehendaki di akhirat kelak adalah mendapatkan siksa neraka.

Pertanyaannya, bagaimana agar kita terhindar dari siksa neraka? Tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Beliau telah memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghindarkan kita dari siksa neraka.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab musnadnya Juz 7 halaman 53 sebagaimana berikut:

  حُرِّمَ عَلَى النَّارِ كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ سَهْلٍ قَرِيبٍ مِنَ النَّاسِ

“Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan manusia” (HR Ahmad).

Jamaah shalat tarawih hafidhakumullah, Golongan pertama orang yang tidak masuk neraka adalah orang yang rendah hati, tidak sombong, dan tidak meremehkan orang lain.

Menurut Abu Hatim dalam kitab Raudlatul Uqalawa Nuzhatul Fudlala’, wajib bagi orang yang berakal untuk rendah hati (tawadhu’) dan menjauhi sikap sombong terhadap orang lain.

Orang yang rendah hati akan selalu meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai dengan Sabda Nabi:

  وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

“Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Ahmad).

Berbeda dengan orang sombong, orang yang menganggap dirinya melebihi terhadap orang lain, merasa dirinya paling benar, ia tidak akan dapat merasakan surga Allah SAW.

Sebagaimana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 1:

  لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan.

Mengapa orang yang sombong tidak dapat masuk surga? Menurut Syekh Abdul Aziz dalam kitabnya Mawaridu Dham’an li Durusiz Zaman juz 2, karena sombong menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin.

Orang sombong tidak bisa mengasihi orang mukmin seperti ia mencintai diri sendiri. Ia tidak memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki, bahkan ekstremisme.

Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah, mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang sombong dekat dengan sikap tercela.

Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya:

  الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” (HR Muslim).

Agar terhindar dari kesombongan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyisihkan hartanya setiap hari satu dirham untuk memberi makan kepada umat Islam yang membutuhkan serta makan bersama mereka.

Selain itu, Gus Baha’ juga memiliki cara agar tidak sombong, yaitu membelanjakan uang pemberian orang fakir, berapa pun jumlahnya, untuk membeli kebutuhan pokok.

Hal itu dilakukan agar beliau mengingat pernah makan uang orang fakir. Itu cara beliau agar dapat terhindar dari kesombongan.

Kedua, layyin, yaitu orang yang lemah lembut dan santun, baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Menurut Imam At-Thabari dalam kitabnya Tafsir At-Thabari juz 6, beliau menyampaikan bahwa sifat lemah lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah SWTuntuk umat manusia.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159:

  فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Dengan rahmat dari Allah engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan menyingkir darimu.”

Imam At-Thabari menjelaskan bahwa dengan rahmat dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya, Rasulullah menjadi pribadi yang penuh kasih sayang, mudah, dan penuh dengan kebaikan.

Nabi selalu menahan diri dari kaum yang menyakitinya, mengampuni orang yang berdosa, dan bersikap lunak terhadap umatnya.

Seandainya Nabi bersikap keras dan kaku, tentu umat akan meninggalkan Nabi. Namun Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi dan umatnya, sehingga dengan rahmat Allah, Nabi mengasihi terhadap umatnya.

Tidak hanya itu, sikap lemah lembut dan kasih sayang merupakan prinsip dan pokok dari sebuah kebaikan.

Terbukti orang yang tidak memiliki sikap lemah lembut dan kasih sayang, ia terhalang untuk melakukan kebaikan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shahih Muslim juz 4 hlm 2003:

  مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ، يُحْرَمِ الْخَيْرَ

Barangsiapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada kebaikan” (HR Muslim)

Maksudnya orang tidak memiliki sikap lemah lembut dan kasih sayang, ia akan terhalang dari segala kebaikan. karena kebaikan tiada bisa dilakukan kecuali dengan kelembutan dan kasih sayang.

Ketiga, sahlun, yaitu orang yang mudah, tidak sulit, ringan baginya memberikan bantuan terhadap orang lain, baik dengan tenaga, pikiran, maupun harta.

Ia ringan memberikan sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang membutuhkan, apalagi di masa banyak terjadi musibah saat ini.

Bantuan dapat disalurkan secara langsung atau melalui lembaga terpercaya, seperti LAZISNU, BAZNAS, atau lainnya.

Tujuannya adalah meringankan saudara kita yang tengah terkena musibah. Mengapa orang yang ringan membantu saudaranya diharamkan masuk neraka? Karena orang

mau memudahkan dan membantu kesulitan orang lain, akan diberikan kemudahan oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak, termasuk kemudahan masuk surga dan terhindar dari neraka.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim Juz 4 halaman 2074, Nabi bersabda:  

 قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya”  (HR Muslim).

Keempat, qarib, yaitu akrab, dekat, mengeluarga, pandai berkomunikasi, menyenangkan, dan murah senyum. Selalu menebar salam jika bertemu dengan orang lain.

Banyak ajaran Islam yang mengajarkan agar manusia saling akrab, dekat, dan mengeluarga. Sebagaimana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Kitab Shahih al-Bukhari, Juz 1 hlm 12:  

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai apa-apa bagi diri sendiri” (HR al-Bukhari).

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin juz 2 menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih sayang. Merekatkan persaudaraan dan persahabatan merupakan salah satu ajaran agama Islam.

Jamaah shalat tarawih yang berbahagia, demikianlah penjelasan mengenai 4 golongan yang dihaaramkan masuk neraka sebagaimana keterangan Rasulullah SAW.

Semoga kita termasuk golongan umat manusia yang mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.

Wallahul muwafiq ilaa aqwamitthaariq, Wassalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.

Itulah naskah kultum Ramadhan singkat 2022, yang bisa dijadikan bahan ceramah di majelis pengajian di bulan Puasa.***

 

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler