UTARA TIMES - Simak Renungan Harian Kristen Selasa 5 April 2022.
Renungan Harian Kristen Selasa 5 April 2022 berjudul Saat ditetapkannya Perjanjian Baru.
Renungan Harian Kristen Selasa 5 April 2022 terambil dari kitab Lukas 22:14-23.
Inilah ulasan Renungan Harian Kristen Selasa 5 April 2022 yang berjudul Saat ditetapkannya Perjanjian Baru.
Baca Juga: Bacaan Doa Sholat Dhuha dalam Bahasa Arab dan Terjemahannya, Untuk Mempermudah Rezeki
Renungan Harian Kristen, Selasa 5 April 2022.
Perikop ini oleh gereja diyakini sebagai saat penetapan perjamuan kudus.
Oleh sebab itu, perkataan Tuhan Yesus ketika sedang memecah-mecahkan roti dan mengangkat cawan dipakai sebagai formula pelaksanaan perjamuan kudus.
Baca Juga: Bacaan Doa Harian Puasa Hari Ke-3 Bulan Ramadhan 2022, Umat Muslim Wajib Tahu!
Namun, lebih daripada itu, sesungguhnya perjamuan malam ini adalah momen yang sangat penting di mana sebuah perjanjian baru ditetapkan oleh Tuhan Yesus. Ia berkata, "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu."
Istilah cawan yang dipakai di dalam Alkitab melambangkan penderitaan yang dialami manusia, juga dapat berarti tempat yang berisi murka Allah.
Baca Juga: Aturan Ganjil Genap DKI Jakarta Hari ini, Selasa 5 April 2022, Cek 13 Lokasi dan Jam Operasi
Dengan begitu, melalui perkataan-Nya tersebut Tuhan Yesus hendak menyampaikan bahwa murka Allah atas manusia berdosa akan Ia tanggung dalam derita di kayu salib.
Darah-Nya rela ditumpahkan-Nya demi membebaskan kita dari perbudakan dosa.
Dengan ditetapkannya perjanjian baru tersebut, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menjadi murid-Nya akan hidup di dalam ikatan perjanjian baru.
Baca Juga: Update Jadwal Imsak Hari Ini, 5 April 2022 Untuk Kota Sigli Nanggroe Aceh Darussalam
Ini artinya, kita tidak lagi diperbudak oleh dosa, melainkan hidup oleh dan di dalam kasih karunia Allah melalui Kristus Yesus.
Oleh darah Kristus, kita telah bebas dari belenggu kuasa dosa, untuk kemudian menjadi alat Tuhan guna membebaskan sesama dari perbudakan.
Kondisi ini seperti kisah John Newton, pencipta lagu Amazing Grace (1779).
Baca Juga: Inilah 18 Tim Liga 1 2022-2023, Tidak Ada Wakil Sumatra dan Papua, Jawa Tetap Mendominasi
Ketika masih berusia muda, John Newton melakukan transaksi jual beli budak dari Afrika ke Inggris.
Ia juga mabuk-mabukan dan suka berjudi. Namun, ketika ia dan kapalnya selamat dari badai dahsyat yang menerpanya, ia bertobat dan menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan.
Lagu ciptaannya itu mengetuk hati William Wilberforce, seorang anggota parlemen Inggris yang juga adalah anak rohaninya, untuk berjuang menghapus perdagangan budak kulit hitam yang memalukan di negaranya.
Marilah kita hidup dalam perjanjian baru tersebut, terus menghidupi anugerah dan kasih Allah yang membebaskan, juga berjuang membebaskan mereka yang masih terbelenggu.
Demikian Renungan Harian Kristen Selasa 5 April 2022 berjudul Saat ditetapkannya Perjanjian Baru.***