UTARA TIMES – Berikut niat puasa Dzulhijjah sekaligus niat puasa qadha Ramadhan, dan apakah diperbolehkan?
Beberapa orang banyak yang niat puasa Dzulhijjah sekaligus niat puasa qadha Ramadhan, hal ini dilakukan agar dalam menjalankan puasa banyak teman.
Pertanyaanya adalah apakah boleh niat puasa Dzulhijjah sekaligus niat puasa qadha Ramadhan.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, puasa qadha Ramadhan dilakukan sekalian Dzulhijjah banyak dilakukan selain ingin mendapatkan dua pahala sekaligus, juga biasanya banyak temannya
Mengenai niat puasa Dzulhijjah sekaligus niat puasa qadha Ramadhan ini masih menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Baca Juga: Tanggal Berapa Lebaran Haji 2022? Simak Informasi Kalender Bulan Dzulhijjah Berikut Ini
Sahabat Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib ra berbeda pendapat tentang masalah qadha' puasa Ramadhan dilakukan pada 10 pertama bulan Dzulhijjah.
Sahabat Umar menganggapnya hari itu (10 pertama Dzulhijjah) adalah hari terbaik untuk beribadah, maka qadha' puasa Ramadhan pada tanggal itu termasuk waktu terbaik.
Adapun Ali bin Abu Thalib melarangnya (puasa qadha Ramadhan dilakukan 10 pertama Dzulhijjah). Dari Imam Ahmad sendiri ada dua riwayat.
Pendapatnya Ali bin Abu Thalib dilandasi dari alasan bahwa qadha' Ramadhan di bulan Dzulhijjah itu meninggalkan fadhilah puasa sunnahnya.
Dan berikut keutamaan Puasa Dzulhijjah Paling Utama setelah Ramadhan Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani:
أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ، ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ
“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-Ḥurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.
Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan yang dilengkapi dengan Bahasa Arab, latin dan terjemahan.
Niat puasa qadha Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan karena Allah ta'ala.
Baca Juga: Apa Penyebab Kerusuhan di Babarsari, Jogja? Berikut Kronologi Awal Mula Kerusuhan Terjadi
Demikian informasi tentang niat puasa Dzulhijjah sekaligus niat puasa qadha Ramadhan, dimana para ulama masih berbeda pendapat akan hal ini.***