Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022: Hidup Bersatu dengan Allah

25 September 2022, 02:01 WIB
Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022: Hidup Bersatu dengan Allah /Pixabay/

UTARA TIMES- Ini bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 yang berjudul hidup bersatu dengan Allah.

Kali ini bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 dikutip dari kitab Lukas 16:19-31.

Nah, bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 mengulas mengenai hidup bersatu dengan Allah.

Dalam bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 ini mengingatkan umat untuk senantiasa hidup bersatu dengan Allah.

Baca Juga: Renungan Harian Katolik 22 September 2022 Pekan Biasa XXV Lengkap Bacaan I dan Bacaan Injil

Adapun bacaan Injil, Minggu 25 September 2022 menceritakan peristiwa Yesus yang berkata kepada orang-orang Farisi yang mana terdapat seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.  

Disisi lain juga ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. 

la berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. 

Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. 

Baca Juga: Hari Ini Minggu Apa 25 September 2022 di Kalender Jawa? Cek Info Lengkapnya Berikut Ini

Sementara rnenderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 

Lalu ia berseru, Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 

Tetapi Abraham berkata, Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. 

Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang! 

Kata orang itu, Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini. 

Baca Juga: Antares Season 2 Episode 3 Kapan Tayang? Ini Jadwal Tayang Episode 3-10 Lengkap Link Nonton Gratis dan VIP

Tetapi kata Abraham, Ada pada mereka kesaksian Musa dan Para nabi, baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu! Jawab orang itu, Tidak, Bapa Abraham! 

Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 

Kata Abraham kepadanya, Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.

Untuk Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 berbicara tentang bacaan seperti ini sebenarnya tidak boleh disalahartikan. Tidak berarti semua orang kaya akan masuk neraka atau sebaliknya yang miskln akan masuk surga. 

Cerita orang kaya dan Lazarus adalah perumpamaan yang digunakan untuk mengilustrasikan kehidupan manusia yang berakbat pada kehldupan selanjutnya. 

Baca Juga: Live Score Hasil Pertandingan Timnas Indonesia vs Curacao Hari ini Live Indosiar

Pada akhir cerita, kita mengetahui bahwa orang kaya menyimbolkan orang yang tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Allah, hidup dalam kesenangan karena dosa-dosanya dan tidak peduli dengan hidupnya di masa mendatang. 

Akibat hidup dalam kegembiraan semu itu, ia diganjar dengan hukuman abadi di neraka. Di satu sisi, Lazarus miskin dan menderita karena menjalankan perintah Allah, menghindari kesenangan dosa dan setia memanggul salib, maka ia bersukacita dalam keabadian setelah kematiannya. 

Kita bisa menjadi 'orang kaya' ataupun 'Lazarus' selama hidup di dunia. Kehendak kita membuat kita bisa memilih kesenangan dosa atau salib penderitaan. 

Masing-masing dan pilihan kita memiliki muaranya masing-masing. Perlu kita ingat bahwa hidup kita di dunia hanya sementara begitu pun kesenangan atau penderitaannya. 

Kita diajak untuk selalu memilih salib daripada dosa, tetapi bukan berarti sengaja membuat diri menderita. Hal itu tentulah tidak tepat. 

Kebahagiaan yang kjta kejar adalah sukacita abadi, yakni hidup bersatu dengan Allah.

Demikian bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu 25 September 2022 yang berjudul hidup bersatu dengan Allah.***

Editor: Anas Bukhori

Tags

Terkini

Terpopuler