Kisah Alkitab: Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Perjanjian Abraham

UTARA TIMES- Ini kisah Alkitab, cerita anak Sekolah Minggu tentang perjanjian Abraham.

Berdasarkan kisah Alkitab, cerita anak Sekolah Minggu tentang perjanjian Abraham merupakan salah satu riwayat yang begitu fenomenal.

Dalam kisah Alkitab dan berbagai cerita anak Sekolah Minggu Abraham pada dasarnya telah dikenal sebagai Bapak bangsa-bangsa.

Namun dari kisah Alkitab terlihat bahwa Abraham ternyata menyadari dirinya tidak akan pernah memiliki anak.

Baca Juga: Kisah Alkitab, Cerita Anak Sekolah Minggu, Senin 5 September 2022: Menjadi Orang Kristen

Adapun cerita anak Sekolah Minggu tentang Abraham ini dikutip dari Kitab Perjanjian Lama yakni Kejadian:17-21.

Diketahui, Abraham yang awalnya bernama Abram adalah seorang hamba Tuhan yang setia dikenal juga bekerja keras dan diberkati oleh Tuhan.

Meskipun demikian, faktanya Abram tidak memiliki anak sehingga ia ingin memiliki putra, dan Tuhan pun berjanji untuk menjadikannya ayah dari banyak bangsa.

Baca Juga: Malam Ini, 4 Amalan Menyambut Awal Bulan Rabiul Awal 1444 H, Perlu Umat Islam Ketahui

Akhirnya respons Abram begitu bahagia untuk menunggu anak yang dijanjikannya Tuhan kepadanya.

Hingga tahun-tahun berlalu dan istrinya Sarai masih tidak memberinya seorang putra. Pada akhirnya Sarai berusaha meyakinkan Abraham untuk menikahi hambanya, Hagar, yang berasal dari Mesir.

Baca Juga: Tanggal Berapa Kapal Titanic Tenggelam? Sebabkan Kematian Hingga 1514 Jiwa, Simak Sejarah Tenggelamnya di Sini

Abram melakukannya, dan Hagar mengandung seorang putra. Ketika anak itu lahir, dia dipanggil Ismael.

Di sisi lain, ini bukanlah anak perjanjian, karena Tuhan berjanji bahwa seorang putra akan lahir dari Sarai, dan Tuhan akan memberkati Abram melalui dia.

Suatu hari, Tuhan memberi tahu Abram bahwa Sarai akan memiliki seorang putra. Sarai pun tertawa, karena dia pikir sudah terlalu tua untuk punya anak.

Baca Juga: Hasil Akhir Arema FC Vs Persebaya di BRI Liga 1, Bajul Ijo Permalukan Tuan Rumah 2-3

Tuhan juga memberikan nama baru kepada Abram dan Sarai, dan sejak saat itu mereka dikenal sebagai Abraham dan Sarah.

Sara berarti “Putri”, dan dia akan menjadi ibu dari banyak bangsa. Pada akhirnya, Tuhan menepati janjiNya, dan pada saat yang sama tahun berikutnya, seorang putra lahir dari Sara.

Mereka menamainya Ishak, yang artinya tertawa, karena Sarah telah tertawa ketika diberi tahu bahwa dia akan memiliki seorang putra.

Itu kisah Alkitab, cerita anak Sekolah Minggu tentang perjanjian Abraham.***