Ini Alasan Mengapa Tidak Boleh Buru-buru Menghentikan Tangisan Anak, Yuk Simak!

4 Januari 2023, 20:10 WIB
Ini Alasan Mengapa Tidak Boleh Buru-buru Menghentikan Tangisan Anak, Yuk Simak! /Pixabay

UTARA TIMESSaat anak menangis, umumnya banyak orangtua yang buru buru menghentikan tangisan anak dengan mengalihkan perasaan anak atau malah dengan bentakan.

Ironisnya masih banyak orang tua yang belum memahami bahwa tangisan anak tidak selalu menjadi sesuatu yang buruk dan menjengkelkan.

Ada banyak penyebab mengapa anak menangis dan sebagai orang tua wajib mendalami apa masalah yang membuat anak terus menerus menangis tanpa buru-buru menghentikan tangisan anak.

Baik ayah maupun ibu harus bekerja sama untuk memberikan anak rasa aman dan percaya dalam meluapkan emosinya dengan cara yang benar.

Baca Juga: Ini Shio Bakal Menuju Kejayaan, Mendapat Limpahan Rezeki dan Keberuntungan di Tahun 2023

Tanpa buru-buru menghentikan tangisan anak apalagi dengan bentakan.

Ada alsan kuat mengapa saat anak menangis karena marah, sedih atau faktor lain ayah dan ibu tidak boleh buru-buru menghentikan tangisan anak.

Berikut Utara Times rangkum alasan mengapa tidak boleh buru buru menghentikan tangisan anak.

Diantara bentuk adab dan cara pendidikkan anak yang masih kecil adalah hendaknya dibiarkan ia menangis beberapa saat agar bisa meluapkan perasaannya.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Kumpulan 5 Zodiak yang Bakal Dulang Rezeki Melimpah Karena Kerja Keras di Tahun 2023

Sejatinya saat ia menangis ia sedang meluapkan emosi yang ada didalam hati.

Butuh waktu bagi orang tua untuk menenangkan anak, tidak mengalihkan perhatian anak pada hal lain.

Efeknya saat orang tua langsung mendiamkan anak dengan cara-cara seperti pengalihan atau bentakan anak akan tertekan dan merasa dikekang.

Dampak menghentikan tangisan anak sangatlah besar, saat mereka dewasa mereka akan sulit mengontrol emosi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat, Jelas dan Berkesan untuk PR Anak SD

Ia akan menjadi tempramen dan cenderung meledak-ledak saat marah karena semasa kecilnya selalu dilarang untuk mengekspresikan perasaan.

Itulah yang disebutpenjara emosiyakni sebuah kondisi dimana emosi seseorang terkungkung dalam waktu yang lama dan baru bisa lepas saat ia tak lagi dalam pengasuhan orang tua.

-Tips menghadapi anak menangis

Anda bisa biarkan anak menangis mengekspresikan rasa marah dan kecewanya untuk beberapa saat sambil menenangkan anak dengan pelukan atau sentuhan hangat.

Baca Juga: Mempunyai Keinginan yang Kuat dan Bermental Baja, 4 Weton Ini Bakal Raih Karir yang Diimpikan di 2023

Anda sebagai orang tua juga bisa menawarkan anak untuk menangis di pelukan ayah atau ibu jika anak mau, agar anak merasa lebih di validasi perasaannya.

Cara ini cukup ampuh untuk menenangkan anak tantrum. Jika ternyata emosi anak tak kunjung mereda, anda bisa bawa ke ruang terbuka untuk lebih menenangkan fikiran sang anak.

Setelah itu biasanya anak bisa lebih tenang dan merespon perkataan orang tua dengan tenang tanpa berteriak dan menangis.

Baca Juga: Sinopsis Alena Anak Ratu Iblis, Film Horor yang Akan Tayang Besok di Bioskop

Jika anak menangis karena menginginkan sesuatu, anda sebagai orang tua tidak boleh terburu-buru mengabulkan permintaan anak saat anak masih menangis.

Pastikan anak dalam kondisi tenang, tidak emosi dan bisa diberikan pilihan jika ternyata apa yang diminta adlah sesuatu yang kurang baik untuknya.

Jangan langsung melarang anak untuk memiliki sesuatu yang ia inginkan namun berikan pilihan yang bijak agar anak merasa di apresiasi dan di validasi perasaannya.***

Editor: Nur Umar

Tags

Terkini

Terpopuler