Inspiratif! Guru Difabel Yang Semangat Mengajar Di SLB

- 1 Desember 2020, 08:40 WIB
Hikmat menjadi salah satu guru inspiratif yang berkesempatan untuk berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim serta Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril saat acara peringatan Hari Guru Nasional 2020 di TVRI
Hikmat menjadi salah satu guru inspiratif yang berkesempatan untuk berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim serta Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril saat acara peringatan Hari Guru Nasional 2020 di TVRI /Kemdikbud.go.id/

UTARA TIMES - (1/12) Seorang guru difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Batang, Jawa Tengah menjadi inspirasi bagi semua orang pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2020 kemarin. Guru itu bernama Hikmat, seorang guru penyandang disabilitas, memiliki kisahnya sendiri. Ia adalah seorang tunadaksa.

Hikmat mengaku pertama kali tertarik menjadi guru ketika ia mengajarkan musik kepada anak-anak difabel. Dari aktivitasnya mengajar anak-anak difabel, ia memahami nilai ketulusan dan kepedulian. Tak jarang, anak-anak didiknya dengan sukarela menghapus papan tulis, merapikan alat belajar, hingga membantu mendorongkan skateboard yang digunakan Hikmat untuk mempermudah mobilitasnya.

Bagi Hikmat, keterbatasan yang ia miliki justru menjadi teladan bagi anak-anak didiknya untuk bersemangat mengejar mimpi meski di tengah keterbatasan.

Baca Juga: Inilah Sederet Bisnis Milik Sosok Suami Yulita 'Masterchef Indonesia' Season 5

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus Dan Capricorn Hari Ini, 1 Desembet 2020 : Cinta, Kesehatan Dan Karir

“Menjadi sebuah kebanggaan dan nilai plus, bisa menjadi role model dalam pembelajaran. Di saat itu saya bangkit memanfaatkan keadaan saya. Saya tidak boleh mengeluh karena jika saya mengeluh, mereka akan putus asa,” tutur Hikmat.
 
Ketika kegiatan pembelajaran dilakukan tatap muka di sekolah, kelas Hikmat didesain menyesuaikan dengan kondisi keterbatasannya.

Siswa-siswa belajar secara lesehan, dan papan tulis serta alat pendukung belajar disiapkan berukuran rendah.

“Allah memberikan saya ke sini untuk memberikan kesempatan menjadi role model bagi mereka. Oleh karena itu, saya manfaatkan kesempatan yang ada untuk jadi manfaat buat orang lain,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Akademisi Ungkap Pentingnya Peran Guru Tua Dalam Pendidikan Karakter
 
Ia berharap, perhatian pemerintah akan semakin besar untuk anak-anak difabel. Menurutnya, klasifikasi kurikulum harus lebih disempurnakan sesuai dengan kondisi anak didik, seperti tunadaksa, tunarungu, tunagrahita, dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x