WHO: Disinfektan Berbahaya Jika Terkena Tubuh, Hati Hati !

- 11 Desember 2020, 18:54 WIB
Bahayanya Disinfektan terkena tubuh menurut WHO
Bahayanya Disinfektan terkena tubuh menurut WHO /antara

UTARA TIMES - (11/12) Disinfektan untuk tubuh juga tidak disarankan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hal ini bisa secara fisik dan psikologis berbahaya, Sedangkan Antiseptik jika disemprotkan ke udara membuang energi.

Erlina Burhan dokter spesialis paru dirumah sakit Persahabatan mengatakan bahwa antiseptik jika untuk membersihkan udara diruangan dari virus korona akan membuang buang energi

"Saya kira agak terlalu membuang-buang energi kalau membersihkan udara dari virus dengan menyemprot (antiseptik yang dijadikan cairan difusser)," kata dia

Adapun sebaliknya Jika Disenfektan untuk tubuh akan membahayakan psikologis maupun kesehatan secara fisik sebagaimana menurut WHO.

Baca Juga: Cara Membasmi Virus Covid-19 yang Efektif, Berikut Ini Perbedaan Disinfektan Dan Antiseptik

Sebaliknya, menyemprotkan disinfektan untuk tubuh juga tidak disarankan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hal ini bisa secara fisik dan psikologis berbahaya dan tidak akan mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi virus corona misalnya untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak.

Profesor mikrobiologi di Edinburgh Napier University, Skotlandia, Stephanie Dancer mengingatkan, bahan kimia itu (seperti hidrogen peroksida) bisa mendekontaminasi permukaan atau benda dengan menghasilkan radikal bebas perusak yang menyerang komponen sel, sehingga mampu membunuh hampir semua bakteri, virus, dan mikroba lain di permukaan.

Baca Juga: Seru! Simak Spoiler Film Mission Imposible Rogue Nation: Tayang Di Bioskop Trans TV Malam ini

" Area utama yang harus didisinfeksi adalah permukaan yang sering digunakan bersama oleh anggota keluarga dan yang bersentuhan dekat dengan cairan tubuh. Jika jendela Anda kotor, itu bukan masalah besar bagi kesehatan Anda, tetapi kenop pintu yang disentuh setelah bersin bisa menjadi masalah," kata profesor mikrobiologi di Medical University of South Carolina, Michael G. Schmidt,

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah